Kitab kesepuluh dari ikyau ulumuddin

 KITAB TATA KESOPANAN KEHIDUPAN DAN AKHLAK KENABIAN ROSULULLOH SAW


بسم الله الرحمن الرحيم 

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segala sesuatu, lalu membaguskan ciptaannya dan suasananya. Mengajarkan tata kesopanan kepada Nabi-Nya Muhammad Saw semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan salam atasnya kemudian Allah membaguskan pengadabannya. Allah telah membersihkan sifat-sifat dan akhlaqnya, kemudian mengangkatnya pilihan dan kekasih-Nya. Allah telah memberi pertolongan pada orang yang dikehendaki kebersihan akhlaqnya untuk mengikutinya. Allah telah mengharamkan dari berakhlaq dengan akhlaqnya terhadap orang yang dikehendaki kerugiannya.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat atas junjungan kita Muhammad pemimpin para Utusan dan atas keluarganya yang baik-baik lagi suci dan semoga Allah melimpahkan salam-Nya yang banyak.

Amma ba'du: Maka sesungguhnya tata kesopanan anggota tubuh lahir (luar) itu adalah pertanda adab kesopanan anggota tubuh batin (dalam). Gerak langkah anggota-anggota tubuh adalah buah yang ter- lintas dalam hati. Amal perbuatan adalah manifestasi dari akhlaq, adab adalah ini ilmu pengetahuan. Rahasia-rahasia hati adalah tempat pembenihan semua perbuatan dan sumber-sumbernya. Sinar-sinar rahasia itu adalah yang memancar atas anggota tubuh lahir, lalu menghiasinya, menampakkan dan mengganti hal-hal yang tidak disukai dan yang jahat dengan hal-hal yang baik.

Barang siapa yang tidak tunduk hatinya, maka tidak tunduk pula anggota-anggota tubuhnya. Barang siapa yang dadanya itu tidak berlubang sinar-sinar keTuhanan, maka tidak mengalir keindahan adab kesopanan kenabian atas anggota-anggota tubuh lahir.

Dan sungguh kami telah berminat mengakhiri seperempat kebiasaan dari kitab ini dengan kitab yang mencakup semua tata kehidupan agar tidak sulit atas pelajarnya mengeluarkannya dari semua kitab-kitab ini. Kemudian kami melihat tiap-tiap kitab dari seperempat kebiasaan telah membawa atas sejumlah dari adab kesopanan, maka kami merasa berat untuk mengulangi dan mengembalikannya. Karena meminta mengembalikan itu berat. Dan jiwa ditabiatkan atas memusuhi yang diulang-ulang. Maka kami berpendapat untuk meringankan dalam kitab ini kepada menyebutkan adab kesopanan Rasulullah - semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepadanya  dan akhlaqnya yang diajarkan daripadanya dengan isnad.

Maka kami sampaikannya terkumpul fasal demi fasal dengan terbuang isnad-isnadnya agar di dalamnya berkumpul bersama adab kesopanan itu pembaharuan iman dan pengokohannya dengan memper- lihatkan akhlaq Rasulullah yang mulia yang dilihat satu persatunya atas kepastian bahwa sesungguhnya Rasulullah adalah mulia-mulianya makhluq Allah Ta'ala dan tertinggi martabatnya dan terbesar ting- katannya. Maka bagaimanakah dengan kumpulan-kumpulan akhlaq?

Kemudian kami sandarkan kepada menyebutkan akhlaq Rasulullah Saw menyebutkan ciptaan pribadi beliau. Lalu menyebutkan mu'jizat- mu'jizat beliau yang hadits-haditsnya telah shahih agar supaya yang demikian itu menerangkan tentang keutamaan akhlaq dan sifat, mencabut dari telinga-telinga orang yang menentang kenabiannya sumbat ketulian.

Allah Ta'ala juga yang memberi petunjuk untuk mengikuti pemimpinnya para Utusan dalam berakhlaq, segala tingkah laku dan segala ajaran agama lainnya. Karena sesungguhnya Allah yang menunjukkan orang-orang yang terjepit.

Sebaiknya kami jelaskan di dalamnya pertama kali penjelasan pengajaran tata kesopanan oleh Allah kepada Rasulullah SAW dengan Al qur'an. Kemudian penjelasan kumpulan-kumpulan dari kebaikan- kebaikan akhlaq Rasulullah. Kemudian penjelasan sejumlah dari adab kesopanan dan akhlaq Rasulullah. Kemudian penjelasan bicara dan ketawa Rasulullah. Kemudian penjelasan akhlaq dan adab kesopanan Rasulullah dalam hal makan. Kemudian penjelasan akhlaq dan adab ke- sopanan Rasulullah dalam hal pakaian. Kemudan penjelasan pengampunan Rasulullah serta kuasa membalas. Kemudian penjelasan murka Rasulullah dari sesuatu yang beliau tidak suka. Kemudian penjelasan kemurahan dan kedermawanan Rasulullah. Kemudian penjelasan keberanian dan keperkasaan Rasulullah. Kemudian penjelasan tawadhu'nya Rasulullah. Kemudian penjelasan gambar dan bentuk ciptaan tubuh Rasulullah. Kemudian penjelasan kumpulan-kumpulan mu'jizat Rasulullah dan tanda-tanda kebenaran beliau semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepadanya.


Penjelasan tentang Pengajaran Tata Kesopanan oleh Allah kepada Kekasih dan Pilihan-Nya Muhammad SAW

dengan Al-Qur'an

Rasulullah SAW adalah orang yang banyak merendah diri dan memohon, senantiasa meminta kepada Allah Ta'ala agar menghiasinya dengan adab kesopanan yang baik dan akhlaq yang mulia. Maka beliau bersabda dalam doanya:

اللَّهُمَّ حَسِنْ خَلْقِي وَخُلُقِى

Artinya:

"Wahai Allah, baguskanlah ciptaan tubuhku dan akhlaqku" 1) Dan beliau bersabda:

اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكِرَاتِ الأَخْلَاقِ

Artinya:

"Wahai Allah, jauhkanlah aku dari akhlaq yang munkar".2) Maka Allah Ta'ala mengabulkan doanya karena menepati firman Nya Azza wa Jalla

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya:

"Berdo'alah kamu, niscaya Aku kabulkan bagimu."

Surat Al Mu'min ayat 60)

Kemudian Allah menurunkan kepada Rasulullah Al qur'an dan mengajarkan tata kesopanan padanya dengan Alqur'an. Makanya akhlaq Rasulullah adalah Al Qur'an

1) H.R. Ahmad dari Ibnu Mas'ud

2) H.R. Tirmidzi menganggapnya hasan dan Al Hakim menganggapnya shahih.

Saad bin Hisyam berkata: "Aku masuk pada 'Aisyah semoga Allah meridhoinya dan meridhoi bapaknya maka aku bertanya padanya ten- tang akhlaq Rasulullah Saw,

'Aisyah berkata: "Apakah kamu membaca Al qur'an?" Aku menjawab:

"Ya". Ia berkata: "Akhlaq Rasulullah SAW adalah Al qur'an".")

Dan sesungguhnya Al Qur'an mengajarkan Rasulullah Saw tata kesopanan: seperti firman Allah Ta'ala:

خُذِ العَفْوَ وَا مُرْ بِالْعُرْفِ وَاعْرِضْ عَنِ الْجِهِلِينَ

(الاعراف: ۱۹۹ )

Artinya:

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang baik dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."

Dan firman-Nya: (Al A'raf: 199)

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالْاِحْسَنِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ( النحل : ٩٠)

Artinya:

"Sesungguhnya Allah menyuruh berbuat adil, berbuat kebajikan dan memberi kepada kerabat-kerabat dan melarang berbuat keji, mungkar dan bermusuhan."199 : An Nahl)

Dan firman-Nya:

وَاصْبِرْ عَلى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

) لقمان : ١٧ )

Artinya:

"Dan bersabarlah terhadap musibah yang menimpamu, sesungguhnya. yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan."(Luqman : 17)

Dan firman-Nya:

وَلَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لِمَنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Artinya:

"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya yang de- mikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan."

Dan firman-Nya: (Asy Syuraa: 41)

فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

( المائدة : ١٣ )

Artinya:

"Dan maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Dan firman-Nya:(Al Maidah: 13)

وَلْيَعْفُوا وَليَصْفَحُوا الاَ تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللهُ لكُمْ (النورا ٢٢)

Artinya;

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak senang Allah memberi ampunan pada kamu?" (An Nur : 22)

Dan firman-Nya:

اِدْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدْوَةٌ كَانَهُ وَلِيٌّ حَمَيْمُ (فصلت : ٣٤)

Artinya:

"Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang sebaik-baiknya, sehingga orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah menjadi seman yang setia. "

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْى ( ال عمران : ۱۳۸)

Artinya:

"Tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka."

(Ali Imran: 128) Itu adalah pengajaran adab kesopanan kepada Rasulullah atas yang demikian itu.

Contoh-contoh pengajaran-pengajaran adab kesopanan ini dalam Al qur'an tidaklah terhitung. Rasulullah SAW adalah yang dimaksud pertama dengan pengajaran adab kesopanan dan pengajaran akhlaq. Ke mudian dari beliau memancar sinar kepada seluruh makhluq. Karena beliau diajarkan adab kesopanan dengan Al Qur'an dan beliau meng- ajarkan adab kesopanan itu kepada seluruh makhluq dengan Al qur'an. Karena itulah beliau bersabda:

بعِثْتُ لِأتَيَّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ

Artinya:

"Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. " 3)

Kemudian Rasulullah SAW menggemarkan kepada makhluq dalam berakhlaq yang baik dengan apa yang telah kami sampaikan dalam

kitab: "Riyadhatun Nafsi wa Tahdzi bil akhlaq." (Latihan jiwa dan pendidikan akhlaq), maka kami tidak mengulangi lagi. Kemudian ketika Allah telah menyempurnakan akhlaq Rasulullah,

Allah memujinya. Maka Allah Ta'ala berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ ( القلم : ٤)

Artinya:

"Sesungguhnya Engkau (Muhammad) di atas akhlaq yang agung.

(Al Qalam: 4) Maha Suci Allah, alangkah agung urusan-Nya dan betapa sempurna nikmat-Nya.

Kemudian lihatlah pada merata kasih sayang-Nya, besar anugerah-Nya. Bagaimana Allah memberi, lalu memuji Allahlah yang menghiasinya dengan akhlaq yang mulia, lalu menyandangkannya yang demikian itu kepadanya. Maka Allah berfirman:

وانك لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ (العلم )

Artinya:

"Sesungguhnya Engkau (Muhammad) di atas akhlaq yang mulia."

(Al Qalam: 4) Kemudian Rasulullah menerangkan kepada manusia bahwa sesung- guhnya Allah mencintai akhlaq yang mulia dan membenci akhlaq yang

buruk. 4) Ali R.A. berkata: "Sungguh, herannya seorang lelaki muslim yang didatangi saudaranya muslim dalam suatu hajat, kemudian ia tidak me- lihat pada dirinya ahli berbuat kebajikan, jika ia tidak mengharapkan pahala dan tidak takut pada siksaan, maka sungguh seyogyanya ia mem percepat ke akhlaq yang mulia. Karena berakhlaq yang mulia diantara yang menunjukkan ke jalan keselamatan.

Kemudian seorang lelaki berkata kepada (Ali): "Apakah kamu telah mendengar itu dari Rasulullah SAW?" Jawab Ali: "Ya" dan sesuatu yang lebih baik daripada itu, ketika didatangkan kepada Ra- sulullah tawanan perang dari suku Thai'in. Lalu seorang budak perem puan berdiri dalam tawanan itu dan berkata: "Wahai Muhammad, ji- kalau kamu berpendapat untuk melepaskan aku dan kamu tidak mem- buat orang-orang Arab yang masih hidup bergembira sebab kedukaan- ku, maka sesungguhnya aku ini anak perempuan seorang pemimpin kaumku. Dan sesungguhnya ayahku itu menjaga kehormatan diri, me- lepaskan tawanan perang, mengenyangkan orang yang lapar, memberi makan, menyiarkan salam dan tidak pernah menolak sekalipun orang yang meminta suatu hajat. Aku adalah anak perempuan Hatim Ath Tha'i.")

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai budak perempuan, itu adalah sifat orang-orang mu'min yang sesungguhnya, seandainya ayah- mu itu seorang muslim, niscaya aku doakan memperoleh rahmat untuk- nya. Lepaskan budak perempuan ini, karena sesungguhnya ayahnya ini menyukai akhlaq yang mulia. Dan sesungguhnya Allah juga menyukai akhlaq yang mulia. Kemudian Abu Burdah bin Niar berdiri dan ber- kata: "Wahai Rasulullah, apakah Allah menyukai akhlaq yang mulia?" Sabda Rasulullah:

4) H.R. Baihaqi dari Haditsnya Sahal bin Saad secara muttashil. *) Nama budak perempuan itu Safanah binti Hatim Ath Tha'i.

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةِ الْأَحْسَنُ الْأَخْلَاقِ

Artinya:

"Demi Dzat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah masuk surga kecuali orang yan, bagus akhlaqnya." 5). Dari Muadz bi laval dari Nabi SAW, beliau bersabda:

إِنَّ اللهَ حَقَّ الإِبِسُلَامَ مَكَارِهِ الْأَخْلَاقِ ، وَتَحَاسِنِ

Artinya:

الأَعْمَالِ "Sesungguhnya Allah melingkupi agama Islam dengan akhlaq yang mulia dan amal perbuatan yang baik. "6)

Diantara amal perbuatan yang baik adalah pergaulan yang baik, perbuatan yang baik, lemah lembut, memberikan yang baik, memberi makanan, menyiarkan salam, mengunjungi orang muslim yang sakit, ia orang baik ataupun orang yang fasik, mengantarkan jenazah muslim, bertetangga dengan orang yang engkau bertetangga secara baik, te- tangga itu muslim ataupun kafir, menghormati orang tua yang muslim, mendatangi undangan makan dan berdoa padanya, memaafkan, ber- buat kebaikan antara manusia, murah hati, dermawan, pemaaf, me- mulai mengucapkan salam, menahan marah, mengampuni kesalahan manusia, menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agam Islam antara lain bermain-main, perbuatan batil, nyanyian, alat-alat musik semua, alat musik yang memakai tali, alat musik yang mempunyai lobang, cacian, bohong, bakhil, tamak, berbuat sia-sia, tipu daya, penipuan, adu dom- ba, buruk hubungan, memutus hubungan sanak kerabat, berbudi pekerti buruk, takabbur, congkak, sombong mencemarkan nama orang, merasa tinggi diri, bersifat keji, melakukan kekejian, dengki, hasud, meramal 'nasib, durhaka, permusuhan dan berbuat aniaya.

Anas R.A. berkata: "Rasulullah SAW tidak mengajak pada nasehat yang baik melainkan beliau telah mengajak kami pada nasehat itu dan menyuruh kami pada nasehat yang baik itu. Beliau tidak mengajak me- nipu - atau Rasulullah bersabda: mencela atau beliau bersabda: sifat

5) H.R. Tirmidzi Al Hakim dalam Kitab Nawadiril Ushul dengan isnad yang dhoif.


5) Hadits ini tidak mempunyai asal.buruk - melainkan beliau telah menakuti kami dan melarang kami dari

perbuatan itu. 1). Untuk itu semua mencukupi ayat ini :

إن الله يا مرُ العَدْلِ وَالإِحْسَانِ (الحل: ٩٠)

Artinya:

"Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil dan berbuat baik."

(An Nahl: 90)

Muadz R.A. berkata: "Rasulullah SAW telah mewasiati aku dengan sabdanya: "Wahai Muadz, aku berwasiat kepadamu dengan bertaqwa kepada Allah, berbicara yang jujur, menepati janji, menyampaikan amanat, meninggalkan khianat, menjaga hubungan baik dengan tetang- ga, menyantuni anak yatim, lemah lembut berbicara, mengucapkan salam, baik amal perbuatan, pendek angan-angan, meneguhkan iman, mempelajari Al qur'an, cinta akhirat, merasa rusuh hati dari penghisaban, dan merendahkan diri.

Dan aku melarang mencaci maki hakim, mendustakan orang yang jujur, mentaati orang yang berdosa, mendurhakai imam yang adil, atau merusak bumi.

Aku berwasiat kepada kamu dengan bertaqwa kepada Allah di setiap batu, pohon dan tanah. Dan kamu datangkan pada tiap-tiap dosa taubat rahasia dengan rahasia dan yang terang dengan terangan".7)

Demikianlah Rasulullah SAW mengajarkan adab kesopanan kepada hamba-hamba Allah dan mengajak mereka pada akhlaq yang mulia dan adab kesopanan yang bagus.

Penjelasan Tentang Sejumlah Dari Kebaikan Akhlaq Rasulullah SAW Yang Dikumpulkan Oleh Sebagian Ulama' Dan Dipetiknya Dari Hadits-Hadits Sebagian ulama' berkata: "Rasulullah SAW adalah manusia yang

paling sabar,1)manusia yang paling berani,2)manusia yang paling adil, 3) manusia yang paling menjaga kesucian diri.

7) H.R. Abu Naim dalam Kitab Hilyah dan Baihaqi dalam kitab Az-Zuhud. Dan telah ter- dahulu dalam Adabus Shuhbah.

1) H.R. Abu Syekh dalam kitab Akhlaq Rasulullah SAW. 2) H.R. Muttafaq alaih dari hadits Anas. 3) H.R. Tirmidzi dalam Syama'il dari hadits Ali bin Abu Thalib.

Tangan beliau tidak pernah sama sekali menyentuh tangan wanita yang tidak beliau miliki sebagian budak atau yang dipelihara dengan akad perkawinan atau wanita yang tidak mahram dengan beliau.4) Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan.s) Tidak ber- malam padanya satu dinarpun atau satu dirham. Apabila terdapat kele- bihan sesuatu dan beliau tidak menemukan orang yang akan beliau beri akan kelebihan itu dan waktu malam telah tiba, niscaya beliau tidak pulang ke rumahnya sehingga kelebihan itu lepas dari padanya kepada orang yang memerlukannya.6)

Beliau tidak mengambil dari rezeki yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya kecuali untuk makanan dalam setahunnya dari rezeki yang paling mudah didapat yaitu tamar dan gandum dan beliau letakkan ke- lebihannya itu dalam sabilillah.7)

Beliau tidak pernah diminta sesuatu kecuali beliau memberinya.8) Kemudian beliau kembali kepada makanan tahunannya, maka beliau mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri, sehingga kadang- kadang beliau memerlukannya sebelum habis tahunnya, jika tidak da- tang sesuatu pada dirinya.9)

Rasulullah SAW menambal sandal dan menambal pakaian, dan melayani dalam urusan kepentingan keluarganya, 10)beliau memotong daging11) beliau manusia yang paling besar malunya, pandangan matanya tidak dapat tertuju pada satu muka seseorang. 12) Beliau mendatangi undangan hamba/budak atau orang merdeka.13)

Rasulullah SAW menerima hadiah meskipun seteguk air susu atau sepo- tong paha kelinci dan membalasnya14) dan memakan hadiah dan tidak memakan shadaqah (zakat).15) Beliau tidak sombong dari mendatangi panggilan budak orang miskin. 16) Beliau marah karena Tuhannya dan tidak marah untuk dirinya sendiri.17) Beliau melaksanakan kebenaran meskipun kemelaratannya akan kembali kepada dirinya atau kepada para sahabatnya.

4) HR. Bukhari dan Muslim dari hadits 'Aisyah 5) H.R. Thabrani dalam kitab Ausath dari hadits Anas.

6) H.R. Abu Dawud dari hadits Bilal.

7) H.R. Muttafaq alaih dari haditsnya Umar bin Al Khaththab. Telah terdahulu dalam Babzakat.

 8) H.R. Thayalisi dan Darami dari hadits Sahal bin Saad. 

9) Hadits yang menunjukkan hal itu ialah yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah dari hadits Ibnu Abbas.

10) H.R. Ahmad dari 'Aisyah. 11) H.R. Ahmad dari haditsnya 'Aisyah. 12) H. R. Bukhari dan Muslim dari haditsnya Abu Said.

13) H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari haditsnya Anas. 14) Hadits Rasulullah menerima hadiah diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah. Keterang- an seteguk air susu atau sepotong paha kelinci diriwayatkan Bukhari dan Muslim danUmmi Fadhal.

15) H.R. Muttafaq alaih.

Dikemukakan kepadanya agar meminta pertolongan kepada orang musyrik, padahal beliau dalam jumlah yang sedikit dan memerlukan satu orang yang dapat menambahnya dalam jumlah orang yang ada ber- samanya. Beliau menolak dan bersabda:

أنا لا انحصر مشرك

Artinya:

"Aku tidak akan meminta pertolongan kepada orang musyrik".18)

Rasulullah SAW menemui seorang dari pada sahabatnya yang ter- hormat dan pilihan mati tebunuh diantara orang-orang Yahudi. Maka Rasulullah SAW tidak mengepung orang-orang Yahudi itu dan tidak menambah atas pahitnya kebenaran. Bahkan beliau memberikan kepada yang mati terbunuh itu diat seratus ekor unta, padahal para sahabatnya sangat membutuhkan seekor unta agar mereka bisa menjadi kuat sebab seekor unta itu. 19)

Rasulullah SAW mengikat batu atas perutnya sekali waktu dari la- par20) dan sekali waktu beliau makan apa yang ada. Beliau tidak menolak apa yang beliau dapatkan. Beliau tidak menolak makanan yang halal. Apabila beliau mendapatkan tamar tanpa roti, beliau makan21) Apabila beliau mendapatkan makanan yang dipanggang, beliau makan. Apabila beliau mendapatkan roti gandum bur atau gandum syair, beliau makan. Apabila beliau mendapatkan makanan yang manis atau madu, beliau makan. Apabila beliau mendapatkan air susu tanpa roti, beliau cukupkan dengan itu. Apabila beliau mendapatkan buah semangka atau buah kurma, beliau makan. Beliau tidak pernah makan dengan bersan- daran, dan tidak diatas meja, sapu tangannya bagian dalam dua telapak

16) H.R. Nasa'i dan Hakim dari Abdullah bin Abi Aufa. 17) H.R. Tirmidzi dalam Syama'il dari Hind bin Abi Halah

18) H.R. Muslim dari haditsnya A'isah.

19) H.R. Muttafaq alaih dari Sahal bin Abi Jasmah dan Rafi' bin Khadij. Yang mati ter- bunuh adalah Abdullah bin Sahal Al Anshari.

20) H.R. Muttafaq alaih dari hadits Jabir dalam kisah menggali parit. 

21) Semua itu telah jelas diantara akhlaq Nabi yang diterangkan dalam beberapa hadits.kakinya

.22) Beliau tidak kenyang dari roti gandum selama tiga hari berturut-turut sehingga beliau menemui Allah Ta'ala karena menguta- makan orang lain dari pada dirinya sendiri, tidak karena fakir atau karena kikir. Beliau mendatangi walimah. Beliau menengah orang-orang sakit, mengantarkan jenazah. Beliau berjalan sendirian diantara musuh- musuhnya dengan tanpa pengawal.


Rasulullah SAW adalah manusia yang paling besar tawadhu'nya dan yang paling tenang dengan tidak sombong paling jelas dan tepat bicara- nya dengan tidak memanjang-manjang, dan paling bagus kegembiraan- nya. Beliau tidak ditakutkan oleh sesuatu dari urusan dunia. Beliau memakai pakaian yang beliau dapatkan, sekali waktu beliau memakai baju lapang, sekali waktu beliau memakai kain yang bercorak sejenis pakaian Yaman, sekali waktu beliau memakai jubah bulu. Pakaian-pa- kaian yang beliau dapatkan dari pakaian mubah, beliau pakai. Cincin beliau perak yang dipakainya pada jari manis tangan kanan dan tangan kiri. Hambanya atau orang lain mengikuti Rasulullah SAW dibelakang- nya. Beliau berkendaraan apa yang memungkinkan beliau, sekali waktu berkendaraan kuda, sekali waktu unta, sekali waktu bighal berwarna kelabu, sekali waktu himar, sekali waktu berjalan kaki tanpa alas kaki, tanpa selendang dan tanpa serban dan tanpa peci. Beliau mengujungi orang sakit sampai ke daerah kota Madinah yang terjauh. Beliau menyu- kai bau harum dan tidak suka bau yang tidak enak. Beliau duduk bersa- ma dengan orang fekir dan makan bersama dengan orang-orang miskin. Beliau memuliakan orang yang memiliki keutamaan dalam budi pekerti mereka, beliau berkasih sayang dengan orang yang memiliki keutama- an dengan berbuat baik kepada mereka. Beliau menyambung tali per- saudaraan dengan tanpa mengutamakan mereka atas orang yang lebih utama dari pada mereka. Beliau tidak memutuskan hubungan pada seseorang. Beliau menerimaalasan orang yang mengajukan alasan kepadanya. Beliau bersenda gurau dan tidak bersabda kecuali yang benar. Beliau tertawa dengan tanpa ter- bahak-bahak. Beliau melihat permainan mubah, maka beliau tidak me- nentangnya. Beliau berlomba-lomba dengan keluarganya. Suara-suara dikeraskan padanya, beliau bersabar. Beliau memiliki unta dan kambing

22) Tidak diketahui yang melakukan sapu tangannya dengan telapak kaki. Tetapi yang las hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Jabir sebagai berikut: "Kami di zaman Rasulullah Saw sedikit yang mendapatkan makanan. Jika mendapatkan makanan, kami-tidak ada sapu tangan, kecuali telapak-telapak kaki dan lengan tangan kami.

yang beliau dan keluarganya meminum dari air susunya. Beliau memiliki hamba sahaya laki-laki dan perempuan yang beliau tidak mengutama kan atas mereka dalam makanan dan pakaian. Bagi beliau tidak ada waktu yang berlalu selain untuk bertaubat karena Allah Ta'ala atau un- tuk sesuatu yang harus dilakukan demi kebaikan dirinya. Beliau keluar ke kebun-kebun para sahabatnya. Beliau tidak menghina orang miskin karena kemiskinannya dan kelemahannya. Beliau tidak takut kepada ra- ja karena kekuasaannya. Beliau menyeru ini dan ini dengan seruan yang sama.

Allah Ta'ala telah mengumpulkan baginya perjalanan hidup yang mulia dan siasat politik yang sempurna. Beliau buta huruf, tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis, lahir dinegeri yang bodoh (Masa Jahi- liyah) dan padang pasir, dalam kemiskinan dan menggembala kambing, yatim, tidak berayah dan tidak beribu. Kemudian Allah mengajarkan padanya seluruh akhlaq (budi pekerti) yang baik, jalan yang terpuji, kisah-kisah orang-orang terdahulu dan orang-orang yang kemudian dan ajaran yang membawa keselamatan dan kebahagiaan di akhirat, bercita- cita dan ikhlas di dunia, melakukan yang wajib dan meninggalkan yang sia-sia.

Semoga Allah memeberi pertolongan kepada kami untuk mematu- hi-Nya pada perintah-Nya dan merasa senang denganNya dalam menger jakannya.Amin Ya Rabbal 'Aalamiina. Penjelasan Tentang Sejumlah Lain Dari Tata Kesopanan Dan Akhlaq Rasulullah SAW

Diantara hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bahtari, ia berkata: "Rasulullah SAW tidak mencaci maki seseorang dari orang-orang mu'- min dengan caci makian melainkan beliau jadikan untuk itu suatu kafa- rat (penghapusan) dan rahmat bagi orang itu. Beliau tidak pernah sama sekali mengutuk isteri dan tidak pernah pula mengutuk pembantu dengan suatu kutukan.

Dikatakan kepada beliau sedang dalam peperangan:

لَوْ لَعَنْتُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ إِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةٌ وَلَمْ ابعث لقانا

Artinya:

"Seandainya engkau kutuk, wahai Rasulullah." Maka Rasulullah ber- sabda: "Sesungguhnya aku diutus sebagai rahmat dan aku tidak diutus sebagai pengutuk. "1)

Rasulullah SAW apabila diminta mendoakan keburukan atas se- orang muslim atau orang kafir secara umum atau khusus, beliau berpa- ling dari mendoakan keburukan atas orang itu menuju doa kebaikan untuk orang itu..

Beliau tidak pernah sama sekali memukul dengan tangannya kepada se- seorang kecuali beliau memukul dengan tangannya dalam perang di ja- lan Allah. Beliau tidak pernah sama sekali membalas dendam dari sesua- tu yang diperbuat kepadanya, kecuali apabila dilanggar kehormatan Allah. Beliau sama sekali tidak memilih antara dua perkara, kecuali beliau memilih yang paling ringan antara dua perkara itu apabila pada- nya tidak ada dosa atau memutuskan tali persaudaraan. Maka beliau adalah orang yang paling jauh dari keadaan demikian. Tidak ada sese- orang merdeka, budak laki-laki atau budak perempuan datang kepada Rasulullah melainkan Rasulullah berdiri bersamanya didalam hajatnya. Anas R.A. berkata:

وَالَّذِي بَعَثَهُ بِالْحَقِّ مَا قَالَ لِي فِي شَيْ قَطَّ كَرَهَهُ لِوَ فَعَلْتَهُ وَلَا لَا مَنِي نِسَاءهُ إِلَّا قَالَ دَعَوُهُ إِنَّمَا كَانَ هلا بكتاب وقد

Artinya:

"Demi Dzat yang telah mengutus Muhammad dengan hak, beliau (Mu- hammad SAW) tidak pernah bersabda kepadaku mengenai sesuatu yang beliau tidak suka." mengapa kamu kerjakan itu?." Isteri-isteri beliau tidaklah mencela kami, kecuali beliau bersabda: "Biarkan dia, sesung- guhnya ini adalah dengan suratan dan taqdir "2)

Para sahabat berkata: "Rasulullah SAW tidak pernah mencela suatu tempat tidur. Apabila mereka telah membentangkan untuk beliau, beliau tidur diatasnya. Apabila tidak dibentangkan untuknya, beliau tidur di atas tanah.

1) H.R. Muslim dari haditsnya Abu Hurairah. 2) H.R. Bukhari dan Muslim.

Allah telah memberikan sifat padanya dalam kitab Taurat sebelum mengutusnya yaitu pada bagian pertama. Maka firman-Nya:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ عَبْدِي المختارُ لَا فَظَ وَلَا غَلِيظَ وَلَا مَخَابَ فِي الأَسْوَاقِ وَلا يَجْرِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنَّ يَعْفُو وَيَصْفَحُ مَوْلِدُهُ يَمَكَّةَ وَهِجَرَتُهُ بِطَابَةَ وَمُلَكَهُ بِالشَّامِ يَا تَزِرُ عَلَى وَسَطِهِ هُوَ وَمَنْ مَعَهُ دعَاةُ لِلْقُرْآنِ وَالْعِلْم يَتَوَضَّاءُ عَلَى أَطْرَافِهِ

Artinya:

"Muhammad adalah Utusan Allah, hamba-Ku yang terpilih, tidak kasar perkataan, tidak keras hati, tidak berteriak di pasar-pasar, tidak mem- balas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi beliau memaafkan. La- hirnya di Mekah, hijrahnya ke Thabah (Madinah), kekuasaannya di Syam, Beliau berkain sarung atas pinggangnya. Beliau dan orang-orang yang bersamanya (para sahabat) adalah para penyeru kepada Al Qur'an dan ilmu. Beliau berwudhu atas pucuk-pucuk anggotanya." Demikian pula sifat-sifat beliau dalam kitab Injil.

Diantara akhlaq Rasulullah SAW ialah beliau memulai memberikan salam kepada orang yang beliau temui. Barangsiapa yang bercakap- cakap dengan beliau untuk suatu keperluan, beliau bersabar sehingga ia yang meninggalkan tempat.

Barang yang diambil oleh seseorang dengan tangannya, maka Rasulullah melepaskan tangannya sehingga yang lain itu melepaskan tangannya. Rasulullah SAW apabila bertemu dengan seseorang dari para sahabat- nya, beliau yang memulai dahulu berjabat tangan. Beliau tidak berdiri atau duduk kecuali atau dzikir kepada Allah.

Tidak ada seseorang yang duduk pada tempat beliau ketika beliau sedang menjalankan shalat kecuali beliau mempercepat shalatnya, ke- mudian beliau menemui orang tersebut dan bersabda: "Apakah kamu mempunyai keperluan?" Apabila orang tersebut telah selesai dari ke- perluannya, Rasulullah kembali lagi menjalankan shalatnya. Duduknya Rasulullah lebih banyak beliau menegakkan kedua betisnya semua dan memegang dengan kedua tangannya atas kedua betis itu menyerupai du- duk dengan membelitkan kain, serban atau yang sejenis dari pinggang sampai ke lutut. Tidak ada yang mengerti tempat duduk Rasulullah dari tempat duduk para sahabatnya, karena sekira ada tempat duduk ko- song, beliau duduk di situ. Tidak pernah diketahui beliau memanjang- kan kedua kakinya diantara para sahabatnya sehingga beliau tidak mempersempit dengan kedua kaki itu pada seseorang kecuali apabila tempat duduknya itu luas, tidak sempit. Rasulullah lebih banyak duduk menghadap kiblat. Beliau memuliakan orang yang masuk kepadanya, kadang-kadang beliau membentangkan kainnya untuk orang yang tidak ada hubungan kerabat atau hubungan susuan antaranya dan beliau yang hendak duduk di atas kain itu. Rasulullah mengutamakan orang yang masuk padanya dengan memberikan bantal yang ada di bawah duduk- nya. Apabila orang itu tidak mau menerimanya, maka Rasulullah ber- minat sehingga orang itu melakukannya. Dan apa yang dipilih oleh se- seorang melainkan ia menyangka bahwa ia manusia yang paling mulia. pada Rasulullah SAW. sehingga Rasulullah memberi kepada setiap orang yang duduk padanya bagiannya dari mukanya. Sehingga tempat duduknya, pendengarannya, pembicaraannya, kelemah lembutannya kebagusannya dan penghadapannya adalah untuk yang duduk padanya. Tempat duduk Rasulullah bersama itu adalah tempat duduk yang ber- sifat malu, merendahkan diri dan menaruh kepercayaan. Allah berfirman:

لما رحمة من الله النت لهم ولو كنت قطأ عليه القلب لا لعظة من حولك والقرابة الوان

Atinya: "Maka disebabkan oleh rahmat Allah kamu bersikap lemah lembut ke- pada mereka. Seandainya kamu bersikap keras dan berhati kasar, nis- caya mereka lari dari sekelilingmu" (Imran: 159)

Sungguh Rasulullah memanggil para sahabatnya dengan namakuniyahnya ⚫) karena memuliakan mereka dan menarikkan hati mereka. Beliau memberi nama kuniyah kepada orang yang belum mempunyai nama kuniyah, lalu beliau memanggilnya dengan nama kuniyahnya. *) Nama kuniyah adalah nama yang dimulai dengan Abu (ayah) atau Ummu (ibu)seperti

Abu Bakar, Ummu Aiman dil (pent).

Beliau juga memberi nama kuniyah kepada orang-orang perempuan yang mempunyai anak-anak. Dan orang-orang perempuan yang tidak mempunyai anak, Rasulullah memulai memberi nama kuniyah bagi mereka. Rasulullah juga memberi nama kuniyah kepada anak-anak kecil, maka hati mereka bisa lembah lembut. Rasulullah adalah orang yang paling jauh dari sikap pemarah dan paling cepat sikap keridhoan- nya. Rasulullah adalah manusia yang paling belas kasih terhadap manusia, manusia yang paling baik untuk manusia, manusia yang paling bermanfaat baik untuk manusia. Dan suara tidaklah dikeraskan di tem- pat duduknya. Beliau apabila berdiri dari tempat duduknya, beliau ber- sabda:

سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ اسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Artinya:

"Maha Suci Engkau, wahai Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu." Kemudian beliau bersabda:

عَلَيْهِنَّ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ

Artinya:

"Malaikat Jibril A.S. telah mengajarkan kepadaku akan kalimat-kalimat itu".3)

Penjelasan tentang Bicara dan TertawanyaRasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling fasih pembicaraannya SAW dan yang paling manis kata-katanya. Beliau bersabda:

انَا افْصَحُ العَرَبِ

Artinya:

"Aku adalah orang Arab yang paling fasih".1)

3) H.R. Nasa'i dan Hakim dari Rafi' bin Khudaij.

1) H.R. Thabarani dari Abu Said Al Khudhri dalam kitab Al Kabir.

Dan sesungguhnya penghuni surga itu berbicara didalam surga dengan bahasa Muhammad SAW. Rasulullah SAW itu sedikit bicara, mudah berkata. Apabila beliau berbicara, maka beliau tidak berbicara yang ti. dak keruan. Bicara Rasulullah SAW seperti untaian permata yang tersu. sun. 'Aisyah R.A. berkata: "Rasulullah tidak membaca kata-kata seper- ti kamu membacakan ini. Kata-kata Rasulullah itu sedikit sedangkan kamu menyusun kata-kata berupa perkataan biasa.

Para sahabat berkata: "Rasulullah itu menusia yang paling singkat pem- bicaraannya. Dengan demikianlah Jibril datang kepadanya. Dengan pembicaraan yang singkat itu beliau dapat mengumpulkan semua yang dikehendaki.

Beliau berbicara dengan kata-kata yang mencakup segala maksud, tidak berlebihan dan tidak pula kependekan. Seolah-olah sebagian pembica- raan Rasulullah dengan sebagian yang lain diikuti oleh keberhentian sebentar yang dapat dihafal oleh pendengarnya dan dipeliharanya. Rasulullah adalah orang yang keras suaranya, orang yang paling bagus bunyi suaranya. Beliau adalah orang yang lama berdiam, tidak ber- bicara selain dalam keperluan. Beliau tidak berbicara yang mungkar, tidak berbicara dalam kesenangan dan dalam kemarahan kecuali yang hak. Beliau berpaling dari orang yang berbicara yang tidak baik. Beliau berbicara dengan yang kinayah2) dari hal-hal yang harus dibicarakannya yaitu hal-hal yang tidak disukai. Apabila beliau berdiam, maka teman- teman duduknya berbicara. Tidak bertentangan disisinya dalam pembi- caraan. Beliau memberi pengajaran dengan sungguh-sungguh dan na-

sehat. Beliau bersabda:

لا تَضْرِبُوا القُرْآنَ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ فَإِنَّهُ أُنْزِلَ على وجوه

Artinya:

"Janganlah kamu memukul Al Qur'an sebagian dengan sebagian yang lain, karena Al Qur'an itu diturunkan atas beberapa wajah"3)

Rasulullah SAW orang yang paling banyak tersenyum dan ketawa- nya didepan muka para sahabatnya dan paling banyak herannya dari yang dibicarakan oleh para sahabat dan yang paling banyak mencam-

2). Kata kinayah adalah kata sindiran, 3). H.R. Thabrani dari haditsnya Abdullah bin Umar.

purkan diri dengan para sahabat. Kadang-kadang beliau tertawa sampai kelihatan gigi gerahamnya. Tertawanya para sahabat baginya tersenyum karena mengikutinya dan memuliakannya.

Para sahabat berkata: "Sungguh suatu kali seorang A'rabi telah datang kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW berubah warnanya di- mana para sahabat tidak mengerti. Orang A'rabi itu ingin bertanya kepada Rasulullah SAW. Lalu para sahabat berkata: "Jangan kamu lakukan, wahai A'rabi. Sesungguhnya kami tidak mengerti perobahan warna Rasulullah SAW."

Orang A'rabi berkata: "Biarkanlah kami, demi Allah yang mengutusnya dengan hak sebagai Nabi, kami tidak akan meninggalkan Rasulullah sehingga beliau tersenyum. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah, telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya Al Masih yaitu Dajjal akan datang kepada manusia dengan membawa roti berkuah. Dan ma- nusia tealh rusak binasa karena kelaparan. Apakah engkau berpendapat bagi kami, demi ayahku dan ibuku bahwa aku harus mencegah dari roti berkuah itu karena menjaga kesucian dan membersihkan diri, sehingga kami rusak binasa karena kurus ataukah kami harus mengambil roti ber- kuah itu sehingga apabila kami telah memperoleh banyak kekenyangan, maka kami beriman kepada Allah dan kami mengkufuri Dajjal itu?.

Para sahabat berkata: "Maka Rasulullah SAW tertawa sehingga kelihatan gigi gerahamannya, kemudian beliau bersabda:

لا بل أحدِيَكَ اللَّهُ مَا يُغْنِي بِهِ المُؤْمِنِينَ 

Artinya: "Tidak, bahkan Allah akan mengayakan kamu dengan sesuatu yang Allah mengayakan kepada orang-orang mu'min".

Para sahabat berkata: "Rasulullah SAW adalah diantara manusia yang paling banyak tersenyumnya, manusia yang paling baik jiwanya, selama Al Qur'an belum turun kepadanya atau beliau menyebut kiamat atau beliau berpidato dengan pidato pengajaran. Rasulullah apabila ber- gembira dan bersenang, maka beliaulah manusia yang paling baik se- nangnya. Apabila beliau menasehatinya, maka beliau menasehati de- ngan sungguh-sungguh. Dan apabila beliau marah, maka beliau tidak akan marah selain karena Allah yang tidak dapat sesuatu berdiri karena kemarahannya. Demikianlah Rasulullah dalam semua urusannya. Rasu- lullah apabila turun kepada suatu urusan, maka beliau serahkan urusanpurkan diri dengan para sahabat. Kadang-kadang beliau tertawa sampai kelihatan gigi gerahamnya. Tertawanya para sahabat baginya tersenyum karena mengikutinya dan memuliakannya.

Para sahabat berkata: "Sungguh suatu kali seorang A'rabi telah datang kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW berubah warnanya di- mana para sahabat tidak mengerti. Orang A'rabi itu ingin bertanya kepada Rasulullah SAW. Lalu para sahabat berkata: "Jangan kamu lakukan, wahai A'rabi. Sesungguhnya kami tidak mengerti perobahan warna Rasulullah SAW."

Orang A'rabi berkata: "Biarkanlah kami, demi Allah yang mengutusnya dengan hak sebagai Nabi, kami tidak akan meninggalkan Rasulullah sehingga beliau tersenyum. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah, telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya Al Masih yaitu Dajjal akan datang kepada manusia dengan membawa roti berkuah. Dan ma- nusia tealh rusak binasa karena kelaparan. Apakah engkau berpendapat bagi kami, demi ayahku dan ibuku bahwa aku harus mencegah dari roti berkuah itu karena menjaga kesucian dan membersihkan diri, sehingga kami rusak binasa karena kurus ataukah kami harus mengambil roti ber- kuah itu sehingga apabila kami telah memperoleh banyak kekenyangan, maka kami beriman kepada Allah dan kami mengkufuri Dajjal itu?.

Para sahabat berkata: "Maka Rasulullah SAW tertawa sehingga kelihatan gigi gerahamannya, kemudian beliau bersabda:

لا بل أحدِيَكَ اللَّهُ مَا يُغْنِي بِهِ المُؤْمِنِينَ 

Artinya: "Tidak, bahkan Allah akan mengayakan kamu dengan sesuatu yang Allah mengayakan kepada orang-orang mu'min".

Para sahabat berkata: "Rasulullah SAW adalah diantara manusia yang paling banyak tersenyumnya, manusia yang paling baik jiwanya, selama Al Qur'an belum turun kepadanya atau beliau menyebut kiamat atau beliau berpidato dengan pidato pengajaran. Rasulullah apabila bergembira dan bersenang, maka beliaulah manusia yang paling baik senangnya. Apabila beliau menasehatinya, maka beliau menasehati dengan sungguh-sungguh. Dan apabila beliau marah, maka beliau tidak akan marah selain karena Allah yang tidak dapat sesuatu berdiri karena kemarahannya. Demikianlah Rasulullah dalam semua urusannya. Rasu- lullah apabila turun kepada suatu urusan, maka beliau serahkan urusanpurkan diri dengan para sahabat. Kadang-kadang beliau tertawa sampai kelihatan gigi gerahamnya. Tertawanya para sahabat baginya tersenyum karena mengikutinya dan memuliakannya.

Para sahabat berkata: "Sungguh suatu kali seorang A'rabi telah datang kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW berubah warnanya di- mana para sahabat tidak mengerti. Orang A'rabi itu ingin bertanya kepada Rasulullah SAW. Lalu para sahabat berkata: "Jangan kamu lakukan, wahai A'rabi. Sesungguhnya kami tidak mengerti perobahan warna Rasulullah SAW."

Orang A'rabi berkata: "Biarkanlah kami, demi Allah yang mengutusnya dengan hak sebagai Nabi, kami tidak akan meninggalkan Rasulullah sehingga beliau tersenyum. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah, telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya Al Masih yaitu Dajjal akan datang kepada manusia dengan membawa roti berkuah. Dan ma- nusia tealh rusak binasa karena kelaparan. Apakah engkau berpendapat bagi kami, demi ayahku dan ibuku bahwa aku harus mencegah dari roti berkuah itu karena menjaga kesucian dan membersihkan diri, sehingga kami rusak binasa karena kurus ataukah kami harus mengambil roti ber- kuah itu sehingga apabila kami telah memperoleh banyak kekenyangan, maka kami beriman kepada Allah dan kami mengkufuri Dajjal itu?.

Para sahabat berkata: "Maka Rasulullah SAW tertawa sehingga kelihatan gigi gerahamannya, kemudian beliau bersabda:

لا بل أحدِيَكَ اللَّهُ مَا يُغْنِي بِهِ المُؤْمِنِينَ 

Artinya: "Tidak, bahkan Allah akan mengayakan kamu dengan sesuatu yang Allah mengayakan kepada orang-orang mu'min".

Para sahabat berkata: "Rasulullah SAW adalah diantara manusia yang paling banyak tersenyumnya, manusia yang paling baik jiwanya, selama Al Qur'an belum turun kepadanya atau beliau menyebut kiamat atau beliau berpidato dengan pidato pengajaran. Rasulullah apabila ber- gembira dan bersenang, maka beliaulah manusia yang paling baik se- nangnya. Apabila beliau menasehatinya, maka beliau menasehati de- ngan sungguh-sungguh. Dan apabila beliau marah, maka beliau tidak akan marah selain karena Allah yang tidak dapat sesuatu berdiri karena kemarahannya. Demikianlah Rasulullah dalam semua urusannya. Rasu- lullah apabila turun kepada suatu urusan, maka beliau serahkan urusan itu kepada Allah. Dan beliau bebas diri dari urusan itu dengan daya dan kekuatan dan memohon turunnya petunjuk Allah. Maka beliau berdo'a:

اللهُم اَرِنِي الحَقَّ حَقًّا فَأَتْبَعَهُ وَارِنِي المُنكَرَ مُنْكَرًا وَارْزُقْنِي اجْتِنَا بَهُ وَاعِدُنِي مِنْ أَنْ يَشْتَبِهَ عَلَيَ فَاتَّبَعَ هَوَايَ بِغَيْرِ هُدًى مِنْكَ وَاجْعَلْ هَوَايَ تَبَعًا لِطَاعَتِكَ وَخُذْ رِضَا نَفْسِكَ مِنْ نَفْسِي فِي عَافِيَةٍ وَاهْدِنِي لِمَا أَخْتَلِفُ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya:

"Wahai Allah Tuhan kami, tunjukkanlah kami kebenaran itu hal yang benar, kemudian kami mengikutinya. Dan tunjukkanlah kami kemung- karan itu hal yang mungkar, lalu berilah kami menjauhinya. Dan lin- dungilah kami dari hal yang samar atas kami, maka kami mengikuti hawa nafsu dengan tanpa mendapatkan petunjuk dari-Mu. Dan ja- dikanlah hawa nafsuku mengikuti untuk taat kepada-Mu, ambillah ke- ridhaan diri-Mu dari kami dalam kesehatan. Berilah kami petunjuk pada hal-hal yang kami pertentukan padanya dari kebenaran dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki kejalan yang lurus".4)


Penjelasan Tentang Akhlak Dan Tata Kesopanan Rasulullah SAW Dalam Hal Makanan

Rasulullah SAW memakan apa yang beliau dapatkan. Makanan yang paling beliau sukai adalah makanan dhafaf yaitu makanan yang banyak didapatkan oleh tangan-tangan (orang banyak). Apabila telah diletakkan hidangan, beliau bersabda:

4) H.R. Al Mustaghfiri dalam b-b doa-doa dari haditsnya Abu Hurairah R.A.

بسم الله اللهُمَّ اجْعَلْهَا مَشْكُورَةً تَصِلُ بِهَا نِعْمَةَ الجنة

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah, wahai Allah, jadikanlah hidangan ini suatu kenikmatan yang disyukuri yang dengan kenikmatan itu dapat menyampaikan kenikmatan surga".1)

 Rasulullah SAW sering sekali duduk makan, beliau mengumpulkan antara kedua lututnya dan antara kedua telapak kakinya seperti duduknya orang yang sedang menjalankan shalat kecuali lutut yang satu berada di atas lutut yang lain dan telapak kaki yang satu berada diatas telapak kaki yang lain dan beliau bersabda:

إِنَّمَا أَنَا عَبْدُ أَكُلُ مَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَاجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ العَبْدُ

Artinya:

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba yang makan sebagaimana hamba yang lain makan dan aku duduk sebagaimana hamba lain duduk".2) Rasulullah SAW tidak makan makanan yang panas. Beliau bersabda:

إِنَّهُ غَيْرُ ذِي بَرَكَةٍ وَإِنَّ اللهَ لَمْ يُطْعِنَا نَاراً فَأَبَردُ

Artinya:

"Sesungguh makanan yang masih panas tidak mempunyai berkah. Dan sesungguhnya Allah tidak memberikan api kepada kita, maka dingin- kanlah makanan itu".3)

Rasulullah SAW makan makanan yang dekat dengan beliau. Beliau makan dengan tiga jarinya, kadang-kadang beliau meminta tolong de- ngan jari yang ke empat. Beliau tidak pernah makan dengan dua jari. Beliau bersabda:

إِنَّ ذَلِكَ اكْلَةُ الشَّيْطَانِ


1) H.R. Nasa'i.

2) H.R. Abdurrazzaq. 3) H.R. Baihaqi dari Abu Hurairah dengan isnad shahih..

Artinya:

Sesungguhnya yang demikian itu (makan dengan makan syetan".4) dua jari) adalah cara Utsman bin Affan telah datang kepada Rasulullah SAW membawa ma- kanan Faludzaj. Kemudian Rasulullah makan dari makanan itu dan ber sabda: "Makanan apakah ini, wahai Abdullah?"

Jawab Utsman bin Affan: "Demi Bapak dan ibuku, kami jadikan samin dan madu dalam satu kuali dan kami letakkan itu diatas api, kemudian kami masak sampai mendidih. Kemudian kami mengambil tepung gan- dum yang telah digiling. Lalu kami campur atas samin dan madu itu dalam kuali. Kemudian kami aduk-aduk dengan cambuk sehingga ma- kanan itu masak. Maka jadilah makanan itu seperti yang engkau lihat". Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya makanan itu bagus".

Rasulullah SAW makan roti sya'ir yang tidak diayak. Beliau makan mentimun dengan kurma yang baru masak dan dengan garam. Buah- buahan basah yang paling beliau sukai adalah semangka dan anggur, Rasulullah Saw makan semangka dengan roti dan dengan gula, dan ka- dang-kadang beliau memakannya dengan kurma yang baru masak. Se- mua itu beliau meminta tolong dengan dua tangan.

Suatu hari beliau memakan buah kurma yang baru masak pada ta- ngan kanannya dan beliau memegang bijinya pada tangan kirinya, lalu seekor kambing lewat, maka beliau memberi isyarat ke kambing itu dengan biji kurma. Kemudian kambing itu makan dari telapak tangan beliau yang kiri, sedangkan Rasulullah SAW makan dengan tangan ka- nannya hingga selesai dan kambing itupun berpaling pergi. Kadang-kadang beliau memakan buah anggur dengan mengupas dari tangkainya dimana kelihatan air buah anggur itu menempel pada jeng- got beliau seperti permata mutiara. Kebanyakan makanan beliau adalah air dan tamar. Beliau mengumpulkan air susu dan tamar dan beliau menamakannya "Dua yang paling baik".

Makanan yang paling beliau sukai adalah daging. Beliau bersabda:

  هُوَ يَزِيدُ فِي السَّمْعِ وَهُوَ سَيَدُ الطَّعَامِ فِي الدُّنْيَا .وَالْآخِرَةِ وَلَوْ سَأَلْتُ رَبِّي أَنْ يُطْعِمَنِيَهُ كُلَّ يَوْمٍ لَفَعَلَ

4) H.R. Daruwuthni dari Ibnu Abbas dengan isnad yang lemah.

Artinya:

"Daging itu dapat menambah pendengaran. Daging itu pemimpin ma- kanan di dunia dan di akhirat. Seandainya aku meminta kepada Tuhan- ku bahwa Tuhanku akan memberi aku makanan setiap hari, niscaya Allah memberinya".5) Rasulullah Saw memakan roti berkuah dengan daging dan labu air. Beliau suka labu air, sabdanya:

إِنَّهَا شَجَرَةٌ أَخِي يُونُسُ عَلَيْهِ السَّلَامُ

Artinya:

"Sesungguhnya labu air itu adalah pohon saudaraku Yunus 'Alaihis sa- lam"6) 'Aisyah R.A. berkata bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda:

يَا عَائِشَةُ إِذَا طَبَخْتُم قِدْرًا فَا كَثِرُوا فِيهَا مِنَ الدُّبَاءِ فَإِنَّهُ يَشُدُّ قَلْبَ الْحَزِينِ

Artinya:

"Wahai A'isyah, apabila kamu memasak kuah gulai, maka perbanyaklah didalamnya labu air karena labu air itu dapat menguatkan hati orang yang susah".7) 

Rasulullah SAW memakan daging burung yang diburu. Beliau sendiri ti- dak ikut memburu dan memburu burung itu, namun beliau suka dibu- rukan dan dibawa kepadanya. Kemudian beliau memakannya. Beliau apabila memakan daging, beliau tidak menundukkan kepala ke daging itu. Tetapi mengangkat sungguh-sungguh daging itu ke mulutnya, ke- mudian menggigitnya kuat-kuat.

Rasulullah SAW memakan roti dan samin. Beliau menyukai dari kam- bing itu daging lengan dan daging bahu. Diantara yang dimasak dalam kuali adalah labu air. Diantara lauk pauk adalah cuka. Diantara tamar

5) H.R. Abu Syekh dari riwayat Ibnu Sama'ah. 6) H.R. Nasa'i dan Ibnu Majah dari haditsnya Anas. 7) H.R. Telah diriwayatkan dalam fawaid Abu Bakar Asy Syafi'i. adalah ajwah. (Yang dimaksudkan adalah ajwah Madinah yaitu tamar yang paling bagus, paling enak dan paling lezat). Beliau berdoa untuk ajwah itu dengan berkah dan beliau bersabda:

هِيَ مِنَ الْجَنَّةِ وَشِفَاءُ مِنَ السَّمَ وَالسِّحْرِ

Artinya:

"Ajwah itu dari surga dan obat dari keracunan dan sihir. "8).

Beliau menyukai dari sayur-sayuran Al Handaba dan Al Badzaruj dan sayur Al Hamqa' yang dinamakan Ar Rajlah. Beliau tidak menyukai da- ging dua buah pinggang karena dekat dari kencing. Beliau tidak mema- kan dari kambing tujuh bagian: kemaluan, dua buah biji pelir, gelem- bung air kencing, empedu, kelenjar, kemaluan kambing betina dan da- rah. Beliau tidak menyukai yang demikian itu. Beliau tidak memakan bawang putih, bawang merah dan daun kucai. Beliau tidak pernah men- cela makanan sama sekali. Jika beliau tertarik, beliau memakannya, jika beliau tidak suka, beliau meninggalkan. Dan apabila beliau merasa jijik pada makanan, beliau tidak memarahi pada orang lain. Beliau merasa ji- jik daging binatang biawak dan empedu, tetapi beliau tidak mengharam- kan kedua daging itu. Rasulullah SAW mengambil makanan sisa di pi- ring dengan jari-jarinya, sabdanya;

آخرُ الطَّعَامِ أَكثر بَرَكَة

Artinya:

"Makanan yang terakhir adalah yang paling banyak barakahnya".9) Beliau menjilat jari-jarinya dari makanan itu, hingga jari-jarinya merah. Beliau tidak mengusap tangannya dengan sapu tangan sebelum beliau menjilat jari-jari itu satu demi satu. Beliau bersabda:

إِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيَّ الطَّعَامِ الْبَرَكَةُ

Artinya:

"Sesungguhnya orang itu tidak mengerti makanan mana yang ada barkahnya".10)

8) H.R. Al Bazzar dan Thabrani dalam Kitab Al Kabir dari Abdullah bin Al Aswad. 9) H.R. Baihaqi dalam Syu' abil Iman dari haditsnya Jabir. 10) H.R. Muslim dari haditsnya Ka'ab bin Malik.

Apabila telah selesai makan, beliau bersabda:

وَلا مُسْتَغْنى عَنْهُ

Artinya:

"Segala puji bagi Allah, wahai Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau telah memberi makan, maka Engkau kenyangkan, Engkau telah memberi mi- num, maka Engkau segarkan, bagi-Mu segala puji yang tidak dikufuri dan tidak pula ditinggalkan dan tidak dapat tidak dibutuhkan. "11).

Rasulullah SAW apabila memakan roti dan daging khususnya, beliau membasuh sungguh-sungguh kedua tangannya, kemudian mengusap mukanya dengan kelebihan air itu. Beliau meminum dalam tiga kali te- guk, baginya pada tiga tegukan membaca Tasmiyah12)tiga kali dan pada akhirnya membaca Tahmidati3) tiga kali. Rasulullah SAW meminum air dengan menghisapnya sungguh-sungguh dan tidak pula meminumnya dengan tanpa bernafas. (sekali teguk berhenti bernafas, lalu meneguk lagi demikian seterusnya). Beliau memberikan kelebihan airnya itu ke- pada orang yang disamping kanannya. Apabila orang yang disamping kirinya itu lebih mulia martabatnya, beliau bersabda kepada orang yang disamping kanan: "Kesunatannya adalah apabila kamu memberikan. Maka jika kamu suka, utamakanlah mereka".14) Kadang-kadang beliau meminum air dengan satu kali bernafas hingga habis. Rasulullah tidak pernah bernafas dalam bejana, bahkan beliau berpaling dari padanya. Didatangkan kepada Rasulullah sebuah bejana yang didalamnya ada madu dan air susu. Beliau menolak, tidak mau meminumnya dan ber- sabda: "Dua minuman dalam satu minuman dan dua lauk pauk dalam satu wadah/bejana". Kemudian beliau bersabda:

لا أحرمُهُ وَلَكِنِي أَكْرَهُ الفَخْرَ وَالْحِسَابَ بِفُضُولِ الدُّنْيَا

11) H.R. Thabrani dari hadits Al Harts bin Al Harts. 12) Tasmiyah yaitu membaca Basmalah.

13) Tahmidat yaitu membaca Hamdalah. 14) H.R. Muttafaq 'alaih dari Sahal bin Saad.

عدا وأحب التَّوَاضُعَ فَإِنَّ مَن تَوَاضَعَ اللَّهِ فَعَ اللَّهُ

Artinya:

"Aku tidak mengharamkannya, akan tetapi aku tidak suka kemegahan dan penghisaban (perhitungan amal perbuatan manusia) itu dengan me- limpahnya dunia kelak di hari pembalasan. Aku senang tawadhu' (me- rendahkan diri) karena barang siapa yang tawadhu' kepada Allah nis- caya Allah mengangkatnya."

Rasulullah SAW di dalam rumah lebih besar rasa malunya daripada bekas hamba sahaya. Beliau tidak meminta mereka memakan dan tidak pula melihatkan kepada mereka keinginannya. Apabila mereka mem- berinya makanan, beliau makan. Apa yang mereka berikan kepadanya, beliau terima. Minuman apa yang mereka berikan kepadanya, beliau minum. Kadang-kadang beliau berdiri, kemudian mengambil sendiri apa yang hendak beliau makan dan dia minum.


Penjelasan Tentang Akhlak dan Tata Kesopanan Rasulullah SAW Dalam Hal Pakaian


Rasulullah SAW memakai pakaian yang beliau dapatkan yaitu kain sarung, kain selendang, qamish (kemeja panjang), jubbah atau lain-lain- nya. Pakaian yang mena'jubkannya adalah pakaian yang berwarna hi- jau. Kebanyakan pakaiannya adalah berwarna putih. Beliau bersabda:

البسوها احياكم و كانوا فيها موتاكم

Artinya:

"Pakaikanlah pakaian putih itu kepada orang-orang yang hidup dan kafanilah dengan kain putih orang-orang yang sudah meninggal dari ka- mu. "11.

Rasulullah SAW memakai pakaian luar (Mantel) yang diisi (dengan ka- pas atau bulu) untuk berperang atau untuk lain perang. Rasulullah SAW mempunyai pakaian luar dari kain sutera. Kemudian beliau pakai. Maka menjadi bagus warna hijaunya diatas keputihan warnanya. Pakaian-pa- kaian Rasulullah semuanya tersingsing diatas kedua mata kakinya. Pakaian sarungnya juga di atas itu (di atas kedua mata kaki) sampai ketengah betis. Baju qamisnya (kemeja panjang) terikat dengan kancing. Kadang-kadang beliau membuka kancing itu dalam shalat dan lainnya. Beliau mempunyai kain selimut yang dicelup dengan za'faran. Kadang- kadang beliau memakai pakaian satu, diatasnya tidak ada pakaian lain- nya. Beliau mempunyai pakaian yang bergumpal bulu yang beliau pakainya. Beliau bersabda:

إنَّمَا أَنَا عَبْدُ الْبَسُ كَمَا يَلْبَسُ العَبِيدُ

Artinya:

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba. Aku memakai pakaian sebagai- mana hamba memakai pakaian".2) Beliau mempunyai dua buah pakaian khusus untuk shalat selain pakaiannya yang untuk selain Jum'at. Kadang-kadang beliau memakai sehelai kain sarung yang diatasnya tidak ada kain lainnya. Be- liau mengikatkan dua ujungnya diantara dua bahunya. Kadang-kadang beliau mengimami shalat jenazah bersama manusia dengan pakaian itu. Kadang-kadang beliau menjalankan shalat di ru- mahnya dengan memakai sehelai kain sarung yang dipakainya yang ber- lawanan antara kedua ujungnya. Kain sarung itu yang beliau pakai ber- setubuh hari itu. Kadang-kadang beliau menjalankan shalat malam hari dengan memakai kain sarung dan berselendang dengan sebagian pakaian dari yang dekat dengan bulu matanya dan menjatuhkan sisanya atas se- bagian isterinya. Kemudian beliau menjalankan shalat seperti itu. Rasulullah SAW mempunyai pakaian berwarna hitam. Kemudian pakai- an itu beliau berikan kepada orang lain.

1) H.R. Ibnu Majah dan Al Hakim dari Ibnu Abbas.

Ummu Salamah berkata kepadanya: "Demi ayah engkau dan ibu- ku, apakah yang diperbuat oleh orang terhadap pakaian hitam itu?". Sabda Rasulullah: "Aku pakaikan pakaian itu pada orang itu". Ummu Salamah berkata: "Tidak pernah aku melihat pada sesuatu yang lebih bagus dari pada putihmu atas hitamnya kain itu".

Anas R.A. berkata: "Kadang-kadang aku melihat Rasulullah menjalan- kan shalat zhuhur dengan kami dengan memakai kain lapang yang me- nyelubungi seluruh badan dengan mengikatkan antara kedua ujung- nya".

Rasulullah SAW memakai cincin. Kadang-kadang beliau keluar dan pada cincinnya ada seutas benang yang terikat untuk mengingat sesuatu.


2) H.R. Bukhari dari haditsnya Umar..


Rasulullah SAW mencap surat-surat itu dengan cincin. Beliau bersabda:

 الخَاتَمُ عَلَى الْكِتَابِ خَيْرُ مِنَ اللَّهُمَةِ

Artinya:

"Cap/stempel atas surat itu lebih baik dari pada tuduhan. "3) 

Rasulullah SAW juga memakai kopyah dibawah surban dan dengan tan- pa surban. Kadang-kadang beliau membuka kopyah dari kepalanya, ke- mudian beliau menjadikan kopyah itu sebagai pembatas didepannya. Lalu beliau menjalankan shalat kearah pembatas itu. kadang-kadang tidak ada surban, maka beliau ikatkan kain pada kepala dan dahinya. Rasulullah SAW mempunyai selembar surban yang dinamakan As Sahab. Kemudian surban itu beliau berikan kepada Ali R.A. Kadang- kadang Ali R.A. datang dengan memakai surban As Sahab itu. Maka Rasulullah SAW bersabda:

آتَاكُمْ عَلَى فِي السَّحَابِ

Artinya:

"Ali R.A. telah datang kepada kamu dengan memakai surban As Sahab".4) 

Rasulullah SAW apabila memakai pakaian, maka beliau memakai- nya dari arah kanan dahulu, dan bersabda:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي مَا أَوَارِى بِهِ عَوْرَتِي وَالْجَمَلُ بِهِ فِي النَّاسِ 

Artinya:

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian kepada kami, yaitu pakaian yang dengannya kami menutupi aurat kami dan berhias di hadapan manusia. "S).


3) H.R. Bukhari dan Muslim dari Anas.


4) H.R. Ibnu Adi dan Abu Syekh dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya dari nenek-nya. 

5) H.R. At Tirmidzi,

Rasulullah SAW apabila membuka pakaiannya, maka beliau mengeluarkannya dari sebelah kiri dahulu. Beliau apabila memakai pakaian baru, maka beliau berikan pakaiannya lama kepada orang miskin. Kemudian beliau bersabda:

ما من مسلم يكسو مسلما من سمل ثيابه لا يكسوه إلا الله الأكانَ فِي ضَمَانِ اللَّهِ وَحْرِّزِهِ وَخَيْرِهِ مَا وَارَاهُ حَيَّا وَمَيْتًا

Artinya

"Tidak ada orang muslim yang memberi pakaian kepada orang muslim lain dari bekas pakaiannya, di mana tidak memberikan pakaian itu kecuali karena Allah melainkan dia dalam tanggungan Allah, dalam pemeliharaan-Nya dan dalam kebaikan-Nya selama pakaian itu menutup aurat orang muslim itu pada waktu hidup atau meninggal".6)

Rasulullah SAW mempunyai tikar tidur dari kulit yang sudah disamak yang diisi dengan serabut kurma. Panjang tikar tidur itu dua hasta atau hampir dua hasta, lebarnya satu hasta dan sejengkal atau hampir satu hasta sejengkal. Rasulullah SAW mempunyai pakaian yang diselimutkan di atas baju yang selalu dibentangkan untuk beliau dimana beliau ber- pindah yang dilipat dua lapis dibawah tempat duduknya. Beliau tidur diatas tikar yang dibawahnya tidak ada sesuatu selainnya. Diantara akh- laq Rasulullah SAW adalah memberi nama kepada binatang kendaraan- nya, senjatanya dan barang-barang. Nama bendera beliau adalah 'Al Uqab" dan nama pedangnya yang dibawa untuk berperang adalah "Dzul Faqar". Rasulullah SAW mempunyai pedang yang dinamakan "Al Mikhdzam" dan mempunyai pedang lain yang dinamakan "Ar Ra- sub" dan mempunyai sebuah pedang lain lagi yang dinamakan "Al Qa- dhib". Pegangan pedang Rasulullah dihiasi dengan perak. Rasulullah SAW memakai ikat pinggang dari kulit yang sudah disamak. Pada ikat pinggang terdapat tiga lingkaran dari perak. Nama busur Rasulullah adalah "Al Katsum". Dan nama tempat anak panahnya "Al Kafur", Dan nama untanya "Al Qushwa" yaitu unta yang dinamakan juga "Al Udzba"". Dan nama binatang bighalnya adalah "Al Duldul". Nama himarnya adalah "Ya'fur". Nama kambingnya yang selalu diminum air 6) H.R. Al Hakim dalam kitab Al Mustadrak dan Baihaqi dari Umar.

susunya "Ainah". Rasulullah SAW mempunyai tempat bersesuci dari periuk belanga dimana Rasulullah SAW selalu berwudhu' pada tempat bersuci itu dan minum dari air tempat itu. Maka orang-orang mengirim anak-anaknya yang kecil yang sudah berakal, kemudian mereka itu ma- suk pada Rasulullah SAW, maka mereka itu tidak ditolak dari tempat beliau. Bilamana mereka mendapatkan air ditempat bersuci, maka mere- ka semua minum dari air tempat itu dan mereka mengusap atas muka- muka dan badan-badan mereka mengharapkan berkah dengan demikian.


Penjelasan Tentang Pema'afan Rasulullah SAW Dalam Keadaan Kuasa Membalas


Rasulullah SAW manusia yang paling sabar dan manusia yang paling senang mengampuni beserta berkuasa membalas. Sehingga Rasulullah SAW diberi beberapa kalung yang terbuat dari emas dan perak, maka Rasulullah membaginya antara para sahabatnya. Kemudian seorang le- laki dari penduduk gunung berdiri dan berkata: "Wahai Muhammad, demi Allah, sesungguhnya Allah telah menyuruh engkau berbuat adil (dalam pembagian), maka aku tidak melihat engkau berbuat adil".1) Maka Rasulullah bersabda: "Kasihan kamu, maka siapakah yang akan berbuat adil kepadamu sesudahku?". Kemudian ketika lelaki penduduk gunung itu berpaling, Rasulullah bersabda: "Kembalikanlah lelaki itu kepadaku pelan-pelan."

Jabir R.A. meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Saw memberi pe- rak pada hari perang Khaibar kepada namusia dalam pakaian Bilal, lalu seorang lelaki berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, berbuatlah adil."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada lelaki itu:

وَيْحَكَ فَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَوَاعْدِلُ فَقَدْ خِبْتُ إِذَنْ وَخَسَرْتُ إِن كُنتُ لَا تَعْدِلُ فَقَامَ عُمَرُ فَقَالَ الَا اضْرِبُ عُنُقَهُ فَإِنَّهُ مُنَافِقُ فَقَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ يَتَحَدَّثَ

النَّاسُ الى أقتل مهابي

1) Rasulullah Saw dianggap tidak berbuat adil karena beliau memberi kepada sebagian orang dan meninggalkan sebagian yang lain atau sebagian orang diberi banyak dan sebagian yang lain diberi sedikit.

"Celakalah kamu, maka siapakah yang akan adil, bilamana aku tidak adil. Jika demikian aku telah merugi, jika aku tidak adil". Lalu Umar berdiri dan berkata: "Tidakkah aku penggal lehernya?. Sesungguhnya dia seorang munafik". Rasulullah bersabda: "Aku berlindung kepada Allah dari orang-orang membicarakan bahwa aku membunuh sahabatku".2)

Rasulullah SAW dalam suatu peperangan, lalu mereka itu melihat kelengahan dari pihak orang-orang muslim. Maka datanglah seorang le- laki (dari pihak lawan) sehingga ia berdiri dekat kepala Rasulullah de- ngan pedangnya. Ia berkata: "Siapakah yang dapat mencegah kamu dari pedangku ini". Maka bersabdalah Rasulullah: "Allah".

Perawi berkata: "Maka jatuhlah pedangnya itu dari tangannya". Ke- mudian Rasulullah mengambil pedang itu dan bersabda: "Siapakah yang mencegah kamu dari padaku?". Lelaki itu berkata: "Hendaklah engkau menjadi sebaik-baik orang yang mengambil (pembalasan)". Rasulullah SAW bersabda:

قل اشهد ان لا إلَهَ إِلا اللَّهُ وَالِي رَسُولُ اللهِ

Artinya: "Katakanlah aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah". Lelaki itu menjawab: "Tidak, hanya saja aku tidak memerangi kamu dan aku tidak bersama kamu dan tidak bersama kaum yang memerangi kamu". Kemudian Rasulullah melepaskan jalannya lelaki itu. Lelaki itu datang kepada kawan-kawannya dan berkata: "Aku telah datang ke- pada kamu dari orang yang berbaik".3)

Anas berkata: "Sesungguhnya seorang Yahudi perempuan telah datang kepada Nabi SAW dengan membawa daging kambing yang bera- cun agar Nabi memakan dari daging kambing itu. Maka perempuan Ya- hudi itu dibawa kehadapan Nabi. Nabi bertanya kepadanya tentang hal demikian.


2) H.R. Muslim. 3) H.R. Muttafaq alaih dari Jabir.

Perempuan Yahudi berkata: "Aku berkehendak membunuhmu". Lalu Nabi bersabda: "Allah tidak menguasakan kamu atas perbuatan demikian". Para sahabat berkata: "Bolehkah kami membunuh perempuan Yahudi itu?"

Jawab Nabi: "Tidak".4)

Seorang lelaki Yahudi telah menyihir Nabi SAW. Lalu Malaikat Jibril A.S. memberitahukan kepada Nabi tentang hal itu, sehingga beliau dapat mengelurkan sihir itu (dari sumur Dzarwa) dan ikatannya itu dapat dilepas. Dan karena itu Nabi mendapatkan keringanan. Nabi tidak menyebutkan hal itu kepada orang Yahudi dan tidak pula memperlihatkan kepadanya.

Ali R.A. berkata: "Rasulullah SAW telah mengutus kami, Zubair dan Miqdad bin Al Aswad, sabdanya: "Berangkatlah kalian hingga kalian datang ke Raudhah Khakh,5) karena disitu terdapat perempuan yang ditinggalkan oleh suaminya. Pada perempuan itu terdapat sebuah su- rat." Maka ambillah surat itu dari perempuan itu.

Maka kami berangkat sehingga kami datang ke Raudhah Khakh. Kemu- dian kami berkata: "Keluarkanlah surat itu". Perempuan itu berkata: "Tidak ada surat bersamaku". Kami berkata: "Sungguh kamu mengeluarkan surat itu atau kami melucuti pakaianmu?". Lalu perempuan itu mengeluarkan surat itu dari sanggul rambutnya. Maka kami datang kepada Nabi SAW dengan membawa surat itu. Tiba- tiba dalam surat itu dari Khatib bin Abi Balta'ah kepada orang-orang musyrik Mekkah yang memberitahukan kepada mereka tentang suatu urusan dari urusan-urusan Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Hathib, apakah ini?" Hathib berkata: "Wahai Rasulullah, janganlah kamu tergesa marah ke- padaku, sesungguhnya aku adalah seseorang yang bertemu dengan ka- umku. Orang-orang Muhajirin yang bersama dengan kamu itu mem- punyai kerabat di Mekkah. Mereka melindungi keluarganya. Maka aku suka setelah yang demikian itu lepas dari keturunan dari mereka. Karena aku dapat mengambil pada mereka sebuah tangan yang melindungi ke- rabatku. Aku tidak berbuat demikian karena kafir setelah Islam dan tidak pula karena murtad dari agamaku".Lalu Rasulullah bersabda: "Rasulullah SAW telah membernarkan kamu". Umar R.A.: "Biarkanlah aku memukul leher orang munafik ini".

4) H.R. Muslim. Bagi Bukhari dari Abu Hurairah. 

5) Khakh adalah nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dan Madinah

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya orang ini telah mendatangi perang Badar dan tidak kamu mengetahui barangkali Allah Azza wa Jal- la telah mengetahui orang-orang ahli perang Badar". Lalu Rasulullah bersabda: "Berbuatlah apa yang kamu kehendaki. Sungguh aku telah mengampuni kamu".6)

Rasulullah SAW telah membagi suatu bagian harta. Lalu seorang lelaki dari golongan Anshar berkata: "Ini adalah pembagian yang tidak dikehendaki karena Allah dengan pembagian itu. Maka yang demikian itu disebutkan kepada Nabi SAW. Menjadi merahlah muka Nabi dan bersabda:

رَحِمَ اللهُ أَحَى مُوسَى قَدَا وَذِيَ بِاكْثَرَ مِنْ هُذَا فَصَبَرَ

Artinya: 

"Semoga Allah mengasihi saudaraku Musa yang telah disakiti lebih be- rat dari pada ini, namun beliau bersabar.7) Rasulullah SAW bersabda:

لا يَبْلُغُنِي اَحَدٌ مِنْكُمْ عَنْ أَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِي شَيْئًا فَإِنِّي احب أَنْ أَخْرُجَ إِلَيْكُم وَأَنَا سَلِيمُ الصَّدْرِ

Artinya:

"Seorang dari kamu tidaklah menyampaikan kepadaku dari seorang dari sahabatku sesuatu hal. Maka sesungguhnya aku lebih menyukai jika aku keluar kepada kamu dengan keadaan aku selamat dadaku".


Penjelasan Tentang Kemurahan Dan Kedermawaan Rasulullah SAW


Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemurah hati dan ma- nusia yang paling dermawan. Rasulullah SAW pada bulan ramadhan se- perti angin yang dilepaskan berhembus, tidak mengekang sedikitpun dari harta.1)

Ali R.A. apabila memberikan sifat terhadap Rasulullah Saw, ia berkata: "Rasulullah SAW manusia yang paling pemurah tangan, manusia yang paling lapang dadanya, manusia paling jujur lisannya, manusia yang paling menepati janji, manusia yang paling lemah lembut tabiatnya dan manusia yang paling memuliakan keluarganya.

Barangsiapa yang melihatnya secara mendadak, niscaya takut ke- padanya. Barangsiapa yang bercampur dengannya karena kenal, niscaya mencintainya.

Orang yang memberikan sifat terhadapnya berkata: "Aku belum pernah melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seperti Nabi SAW".2) Beliau tidak pernah dimintai sesuatu dari kehidupan dunia atas Islam, melainkan beliau memberinya.3)

Maka sesungguhnya seorang lelaki datang kepada Nabi Saw, lalu ia meminta kepadanya, maka Nabi memberinya kambing yang ada dian- tara dua bukit. Lelaki itupun pulang kepada kaumnya dan berseru: "Wahai kaumku, masuklah kalian ke agama Islam, karena Muhammad memberi suatu pemberian, orang yang tidak takut miskin".Rasulullah SAW tidak pernah diminta sesuatu, kemudian beliau menjawab: "Tidak".4) Dibawakan kepada Rasulullah sembilan puluh ribu dirham. Beliau menaruhnya diatas tikar. Kemudian beliau berdiri dan membagi-bagi- kannya. Beliau tidak menolak siapa saja yang meminta hingga selesai membagikan.5)

Seorang lelaki datang kepada Nabi dan meminta kepadanya sesuatu. Beliau menjawab: "Aku tidak mempunyai sesuatu, akan tetapi


1) H.R. Al Bukhari dan Muslim dari hadits Anas.

2) At Tirmidzi, ia menyatakan sanadnya tidak bersambung. 3) Muttafaq 'alaih dari hadits Anas. 4) Muttafaq 'alaih dari hadits Jabir.

5) H.R. Abul Hasan bin Adh Dhahak dari Hasan

belilah atas tanggunganku. Apabila datang sesuatu, niscaya aku bayarnya". Umar berkata: "Wahai Rasulullah, Allah tidak memperberat engkau apa yang engkau tidak kuasa atasnya". Lalu Nabi tidak suka yang de- mikian itu. Maka lelaki itu berkata: "Belanjakanlah dan jangan takut akan kekurangan dari Tuhan yang menguasai Arsy". Nabipun terse nyum dan telah mengetahui rasa senang pada mukanya.6)

Ketika Nabi pulang dari perang Hunain, datanglah orang A'rabi dan meminta kepadanya hingga memaksa mendesak Nabi ke pohon. Se- lendang Nabi tersangkut. Maka Nabi SAW berhenti dan bersabda: "Be- rikanlah selendangku itu. Seandainya aku memiliki nikmat sebanyak dari itu, niscaya aku bagi-bagikan diantara kamu. Dan kamu tidak akan menemukan aku seorang yang kikir, pendusta dan penakut".7)

Penjelasan Tentang Rasulullah SAW Memejamkan Mata Terhadap Sesuatu Yang Tidak Bellau Senangi Rasulullah SAW halus kulitnya, lembut lahir dan batinnya. Pada mukanya dapat diketahui sifat marah dan senangnya. Rasulullah SAW apabila telah besar sifat marahnya, maka beliau lebih banyak memegang janggutnya. Rasulullah SAW tidak berbicara kepada seseorang dengan sesuatu yang beliau tidak menyukainya. Seorang lelaki masuk kepada Rasulullah SAW, pada orang lelaki itu ada warna kuning, Rasulullah tidak suka padanya, maka Rasulullah tidak berbicara sedikitpun kepada lelaki itu hingga lelaki keluar. Kemudian beliau bersabda kepada sebagian kamu: "Seandainya kamu berkata ke- pada lelaki itu agar dia meninggalkan ini - yakni warna kuning - niscaya akan lebih bagus." Seorang A'rabi kencing dalam masjid dihadapan Rasulullah. Para sahabat bermaksud melarangnya. Maka Rasulullah SAW bersabda.

لا تُزْرِمُوهُ

Artinya: "Janganlah kamu putuskan kencingnya."

Maksudnya: "Janganlah kamu memutuskan orang itu dari kencing".1) Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada orang A'rabi: "Sesungguh. nya masjid-masjid ini adalah tidak patut untuk sesuatu yang kotor yaitu kencing dan berak". Dalam riwayat lain: "Dekatilah, janganlah kamu larikan."2)

Pada suatu hari datanglah seorang A'rabi kepada Rasulullah SAW meminta sesuatu. Kemudian Rasulullah memberinya dan bersabda ke- padanya: "Aku telah berbuat baik kepadamu". Jawab A'rabi: "Tidak, engkau tidak berbuat baik". Perawi berkata: "Maka orang-orang muslim marah dan mereka berdiri menghadap A'rabi itu. Lalu Rasulullah memberi isyarat kepada mereka agar mencegah dari yang dilakukan. Kemudian Rasulullah berdiri dan masuk ke dalam rumahnya. Beliau mengirim kepada A'rabi dan menam- bahnya sesuatu. Lalu beliau bersabda: "Aku telah berbuat baik kepadamu". Orang A'rabi berkata: "Ya, semoga Allah membalas ke- 1) Memutuskan seseorang dari kencing itu dapat membahayakan. Rasulullah melarangnya karena rasa kasih sayangnya terhadap A'rabi itu.baikan kepadamu dari ahli dan keluarga". Rasulullah bersabda:

2) Muttafaq alaih dari Anas.

إِنَّكَ قُلْتَ مَا قُلْتَ وَفِي نَفْسِ أَصَحَابِي شَيْئُ مِنْ ذلِكَ فَإِنْ أَحْبَبْتَ فَقُلْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ مَا قُلْتَ بَيْنَ يَدَيَّ حَتَّى يَذْهَبَ مِنْ صُدُورِهِمْ مَا فِيْهَا عَلَيْكَ قَالَ نعم فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ وَ الْعَشِيِّ جَاءَ فَقَالَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا الأَعْرَابِي قَالَ مَا قَالَ فَزِدْنَاهُ فَرْعِمَ أَنَّهُ رَضِيَ اكَذلِكَ فَقَالَ الْأَعْرَابِيُّ نَعَمُ تَجَزَاكَ اللهُ مِنْ أَهْلِ وَعَشِيْرَةٍ خَيْرًا فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ هُذَا الْأَعْرَابِيِّ كَمَثَلِ رَجُلٍ كَانَتْ لَهُ نَاقَةُ شَرَدَتْ عَلَيْهِ فَأَتْبَعَهَا النَّاسُ فَلَمْ يَزِيدُوهَا الْأَنفُورًا فَنَادَاهُمْ صَاحِبُ النَّاقَةِ خَلْوا بَيْنِي وَبَيْنَ نَاقَتِي فَارِتِي اَرْفَقُ بِهَا وَأَعْلَمُ فَتَوَجَّهَ لَهَا صَاحِبُ النَّاقَةِ بَيْنَ يَدَيْهَا فَأَخَذَ لَهَا مِنْ قَامِ الْأَرْضِ فَرَدَّهَا هَوْنًا هَوْنًا حَتَّى جَأَتْ وَاسْتَنَاخَتْ وَشَدَ عَلَيْهَا رِجْلَهَا وَاسْتَوَى عَلَيْهَا وَإِنِّي لَوْ تَرَكْتُكُمُ حَيْثُ قَالَ الرَّجُلُ مَا قَالَ فَقَتَلْتُمُوهُ دَخَلَ النَّارَ

Artinya:

"Sesungguhnya kamu telah berkata apa yang telah kamu katakan tadi, pada hari para sahabatku ada sesuatu dari demikian itu. Jika kamu suka, berkatalah dihadapan mereka apa yang telah kamu katakan diha- dapanku, sehingga hilang dari hati mereka apa yang ada dalam hati me- reka terhadap kamu. Ia berkata: "Ya".

Ketika telah tiba hari esok atau sore hari, ia datang, maka Nabi saw ber- sabda: "Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan orang kam- pung ini adalah seperti seorang lelaki yang mempunyai seekor unta yang telah lari dari padanya, lalu manusia mengejarnya. Namun manusia itu tidak dapat menambah unta itu kecuali semakin lari. Pemilik unta me- manggil mereka: "Biarkanlah antara aku dan untaku, karena sesung- guhnya aku lebih sayang dan lebih mengerti tentang unta itu." Maka pemilik unta itu menghadap untanya dihadapannya. Ia mengam- bil untuk unta itu rumput bumi. Maka dengan pelan-pelan ia mengemba- likan unta itu hingga unta itu datang dan jinak. Iapun dapat mengikat- kan kendaraannya dan mengendarai diatasnya. Dan sesungguhnya aku seandainya membiarkan kamu dimana lelaki itu berkata apa yang ia katakan, lalu kamu membunuhnya, niscaya ia masuk neraka".3)


Penjelasan Tentang Keberanian Rasulullah SAW

Rasulullah SAW manusia yang paling pemberani) Ali R.A. berkata: "Sungguh engkau telah melihat kami pada hari perang Badar. Aku ber- lindung dengan Nabi SAW. Sedangkan beliau orang yang paling dekat dengan musuh. Dari pada kami. Beliau manusia yang paling perkasa pada waktu itu2)

Ali R.A. berkata lagi: "Adalah kami apabila kesulitan dalam pe- rang sudah memuncak, satu kaum sudah bertemu dengan kaum yang lian (yang dimaksudkan pihak orang muslim sudah berhadapan dengan pihak musuh), niscaya kami memeliharakan diri dengan Rasulullah SAW. Tidak ada seorangpun yang lebih dekat dengan musuh daripada Rasulullah.3) Rasulullah itu sedikit bicara dan sedikit berceritera. Apabi- la menyuruh orang untuk berperang, maka beliau dengan penuh sema- ngat. Rasulullah diantara manusia yang paling perkasa dan pemberani. Orang-orang pemberani yaitu orang yang dekat dengan Nabi dalam ber- perang karena dekatnya Nabi dengan musuh.4)

Imran bin Hushain berkata: "Rasulullah tidak pernah bertemu dengan sekumpulan musuh melainkan beliaulah orang yang memulai memukul.5)

Para sahabat berkata: "Rasulullah adalah orang yang kuat pukulannya.6) Ketika orang-orang musyrik telah mengelilingi Nabi, beliau turun dari bighalnya seraya bersabda:

انا التي لا كَذَبَ أَنَا ابْنُ عَبْد المطلب


1) H.R. Daromi dari Ibnu Umar. 2) H.R. Abu Syekh dalam kitab Akhlaq dengan isnad yang bagus.

3) H.R. Nasa'i dengan isnad yang shahih dan bagi Muslim dari Al Barra'.

 4) H.R. Muslim dari hadits Al Barra".

5) H.R. Imran bin Hushain. 6) H.R. Abusy Syaikh dan Ath Thabrani dari hadits Abdullah bin 'Amr.

Artinya:

"Aku adalah seorang Nabi, tidak berdusta, aku ini adalah anak Abul Muthalib".7) Maka tidak ada seorang pun yang dilihat pada hari itu yang lebih kuat dari para Nabi SAW.


7) H.R. Muttafaq alaih dari Al Barra'. 

Sabda Nabi "Aku ini Nabi, tidak berdusta" seolah-lah beliau bersabda: "Aku ini Nabi,

Nabi itu tidak berdusta. Aku ini tidak berdusta pada apa yang aku katakan hingga da- pat mengalahkan. Aku ini sangat yakin bahwa apa yang dijanjikan oleh Allah terha dapku yaitu kemenangan pasti terjadi. Karena itu, tidak boleh kami lari.

"Aku ini anak Abdul Muthalib", sabda beliau ini sebagai dalil bolehnya seseorang ber- kata dalam berperang "Aku ini si anu anak si anu" (Yaitu kata-kata kebanggaan yang bermaksud untuk menggetarkan pihak musuh). Sebagaimana kata Ali Bin Abu Thalib: "Aku ini adalah orang yang diberi nama oleh ibuku "HAIDARAH" (Singa) Yang dilarang dalam agama adalah kata-kata seperti itu yang bermaksud untuk kesom- bongan, kebanggaan dan kecongkaan dengan meremehkan martabat lain.orang


Penjelasan Tentang Tawadhu'nya Rasulullah SAW 

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling besar tawadhu'nya dalam ketinggian martabatnya.1) Ibnu Amir R.A. berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah SAW melem- par Jamrah Aqabah di atas unta kelabu, tidak ada orang yang menolak, tidak ada orang yang memukul dan tidak ada pula orang yang berkata:

"Kepadamu, kepadamu".2) Rasulullah SAW mengendarai himar yang diatasnya tersusun bludru/sut- ra. Dan beserta itu orang membonceng dibelakangnya.3) Rasulullah itu menegok orang sakit, mengatarkan jenazah, mendatangi undagan hamba sahaya, 4) menambal sandal dan menjahit pakaian. Beliau juga bekerja dirumahnya bersama keluarganya dalam keperluan meroka.5) Para sahabat beliau tidak berdiri untuk Nabi, karena mereka me- ngerti dari tidak sukanya Nabi terhadap yang demikian.6) Rasulullah SAW melewati anak-anak kecil dan memberi salam kepada mereka.7) Seorang lelaki dibawa kehadapan Rasulullah, maka ia gemetar karena kehebatan Rasulullah. Maka beliau bersabda kepada lelaki itu:

 هَونَ عَلَيْكَ فَلَسْتُ بِعَمَلِك إِنَّمَا أَنَا ابْنُ امْرَأَةٍ مِنْ قُرَيشِ تَأكُلُ القَدِيدَ

Artinya:

"Ringankan atas dirimu, aku bukan seorang raja. Aku hanya putera seorang perempuan dari suku Quraisy yang memakan daging kering (dendeng)."8)

Rasulullah duduk bersama para sahabatnya bercampur aduk dengan me- reka, seolah-olah beliau ini adalah salah satu dari mereka. Maka datang- lah orang asing. Ia tidak mengerti, manakah Rasulullah, sehingga ia ber-

1) H.R. Abul Hasan bin Adh Dhahkak dari hadits Abu Sa'id Al Khudri. 2) 

H.R. At Tirmidzi. Dan Nasa'i dan Ibnu Majah dari hadits Qudamah bin Abdillah bin Ammar.

3) Muttafaq alaih dari hadits Usamah bin Zaid.

4) H.R. At Tirmidzi, ia melemahkannya, dan H.R. Al Hakim dan ia menshahihkan sanadnya.

5) Telah terdahulu pada awal-awal Bab Penghidupan. 6) Telah terdahulu pada tata kesopanan berteman.

7) Mustafaq 'alaih dari hadits Anas. Telah terdahulu pada tata kesopanan berteman,

 8) H.R. Al Hakim dari hadits Jamir. 

Dan ia mengatakan shahih atas syarath Al Bukhari dan Muslim.tanya tentang Rasulullah. Hingga para sahabat memohon kepada Rasu- lullah agar beliau menduduki satu tempat duduk yang dapat dikenal oleh orang asing. Para sahabat membangunkan untuk beliau suatu tempat tinggal dari tanah liat, kemudian Rasulullah duduk diatasnya.9)

'Aisyah R.A. berkata kepada Rasulullah SAW: "Makanlah dengan bersandar - semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusan untukmu - kare- na makan dengan bersandar itu lebih ringan/mudah bagimu". Perawi (yang meriwayatkan hadits ini) berkata: "Maka Rasulullah me nundukkan kepala sehingga dahinya hampir menyentuh tanah, kemu- dian beliau bersabda:

بل أكل كما يَا كُلُ الْعَبْدُ وَاجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ العَبْدُ

Artinya:

Aku memakan sebagaimana hamba makan dan duduk sebagaimana hamba duduk".10)

Rasulullah itu tidak makan di atas meja dan tidak pula makan diatas pi- ring hingga beliau menemui Allah.11)

Rasulullah tidak dipanggil oleh salah seorang dari pada sahabatnya atau orang lain melainkan beliau menjawab: "LABBAIKA" (aku memenuhi undanganmu).12)

Rasulullah apabila duduk bersama orang banyak, jika mereka membicarakan tentang akhirat, maka beliau masuk bersama mereka. Apabila mereka membicarakan tentang makanan dan minuman, maka beliau ikut bicara bersama mereka. Apabila mereka berbicara tentang dunia,maka beliau ikut berbicara dengan mereka karena kasih sayangnya dan tawadhu'nya terhadap mereka. 13)

Para sahabat kadang-kadang menyenandungkan sya'ir dihadapan Rasu- sulullah dan mereka menuturkan sesuatu dari urusan Jahiliyah. Mereka tertawa. Maka beliau tersenyum apabila mereka tertawa. Rasululah tidak melarang mereka kecuali tentang hal yang haram.14)

9) H.R. Abu Dawud dan An Nisa'i, dari hadits Abu Hurairah dan hadits Abu Dzart. 

10) H.R. Abusy Syaikh dari riwayat Abdullah bin Ubaid dengan sanad yang lemah. 

11).H.R. Al Bukhari dari hadits Anas, dan telah terdahulu pada tata kesopanan makan. 

12). H.R. Abu Nu'aim dari hadits Aisyah. Padanya (sanadnya) terdapat Husain bin 'Ulwan yang dituduh berdusta. Dan H.R. Ath Thabrani dalam Al Kabair dengan sanad yang baik dari hadist Muhammad bin Hathib.

13) H.R. At Tirmidzi di dalam Asy Syama-il dari hadits Zaid bin Tsabit. Dan Ibnu Hibban menyebutkannya di dalam Ats Tsaqat (orang-orang yang terpercaya).

14) H.R. Muslim dari hadits Jabir bin Samurah.

Penjelasan Tentang Tawadhu'nya Rasulullah SAW Rasulullah SAW adalah manusia yang paling besar tawadhu'nya da- lam ketinggian martabatnya.1)

Ibnu Amir R.A. berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah SAW melem- par Jamrah Aqabah di atas unta kelabu, tidak ada orang yang menolak, tidak ada orang yang memukul dan tidak ada pula orang yang berkata:

"Kepadamu, kepadamu".) Rasulullah SAW mengendarai himar yang diatasnya tersusun bludru/sut- ra. Dan beserta itu orang membonceng dibelakangnya.3) Rasulullah itu menegok orang sakit, mengatarkan jenazah, mendatangi undagan ham- ba sahaya,4) menambal sandal dan menjahit pakaian. Beliau juga beker- ja dirumahnya bersama keluarganya dalam keperluan mereka.5)

Para sahabat beliau tidak berdiri untuk Nabi, karena mereka me- ngerti dari tidak sukanya Nabi terhadap yang demikian.6)

Rasulullah SAW melewati anak-anak kecil dan memberi salam ke- pada mereka.7)

Seorang lelaki dibawa kehadapan Rasulullah, maka ia gemetar karena kehebatan Rasulullah. Maka beliau bersabda kepada lelaki itu:

 هَونَ عَلَيْكَ فَلَسْتُ عَمَلِكَ إِنَّمَا أَنَا ابْنُ امْرَأَةٍ مِنْ الرمل بالكل القديد

Artinya:

"Ringankan atas dirimu, aku bukan seorang raja. Aku hanya putera seorang perempuan dari suku Quraisy yang memakan daging kering (dendeng)."8)

Rasulullah duduk bersama para sahabatnya bercampur aduk dengan me- reka, seolah-olah beliau ini adalah salah satu dari mereka. Maka datang- lah orang asing. Ia tidak mengerti, manakah Rasulullah, sehingga ia bertanya tentang Rasulullah. Hingga para sahabat memohon kepada Rasulullah agar beliau menduduki satu tempat duduk yang dapat dikenal oleh orang asing. Para sahabat membangunkan untuk beliau suatu tempat tinggal dari tanah liat, kemudian Rasulullah duduk diatasnya.9) 


1) H.R. Abul Hasan bin Adh Dhahkak dari hadits Abu Sa'id Al Khudri. 

2) H.R. At Tirmidzi. Dan Nasa'i dan Ibnu Majah dari hadits Qudamah bin Abdillah bin 'Ammar.

3) Muttafaq alaih dari hadits Usamah bin Zaid.

4) H.R. At Tirmidzi, ia melemahkannya, dan H.R. Al Hakim dan ia menshahihkan sanadnya.

5) Telah terdahulu pada awal-awal Bab Penghidupan.

6) Telah terdahulu pada tata kesopanan berteman.

 7) Muttafaq 'alaih dari hadits Anas. Telah terdahulu pada tata kesopanan berteman. 

3) H.R. Al Hakim dari hadits Jamir. Dan ia mengatakan shahih atas syarath Al Bukhari dan Muslim.


'Aisyah R.A. berkata kepada Rasulullah SAW: "Makanlah dengan ber- sandar - semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusan untukmu - karena makan dengan bersandar itu lebih ringan/mudah bagimu".Perawi (yang meriwayatkan hadits ini) berkata: "Maka Rasulullah menundukkan kepala, sehingga dahinya hampir menyentuh tanah, kemudian beliau bersabda:

 بل أكل كَمَا يَا كُلِّ العَبْدُ وَاجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ العَبْدُ

Artinya:

Aku memakan sebagaimana hamba makan dan duduk sebagaimana hamba duduk".10) Rasulullah itu tidak makan di atas meja dan tidak pula makan diatas piring hingga beliau menemui Allah.11)

Rasulullah tidak dipanggil oleh salah seorang dari pada sahabatnya atau orang lain melainkan beliau menjawab: "LABBAIKA" (aku memenuhi undanganmu).12)

wab: "LA

Rasulullah apabila duduk bersama orang banyak, jika mereka membi- carakan tentang akhirat, maka beliau masuk bersama mereka. Apabila mereka membicarakan tentang makanan dan minuman, maka beliau ikut bicara bersama mereka. Apabila mereka berbicara tentang dunia, maka beliau ikut berbicara dengan mereka karena kasih sayangnya dan tawadhu'nya terhadap mereka.13)

Para sahabat kadang-kadang menyenandungkan sya'ir dihadapan Rasu- sulullah dan mereka menuturkan sesuatu dari urusan Jahiliyah. Mereka tertawa. Maka beliau tersenyum apabila mereka tertawa. Rasululah tidak melarang mereka kecuali tentang hal yang haram.14)

9) H.R. Abu Dawud dan An Nisa'i, dari hadits Abu Hurairah dan hadits Abu Dzarr. 

10) H.R. Abusy Syaikh dari riwayat Abdullah bin Ubaid dengan sanad yang lemah. 

11). H.R. Al Bukhari dari hadits Anas, dan telah terdahulu pada tata kesopanan makan. 

12). H.R. Abu Nu'aim dari hadits Aisyah. Padanya (sanadnya) terdapat Husain bin 'Ul- wan yang dituduh berdusta. Dan H.R. Ath Thabrani dalam Al Kabair dengan sanad yang baik dari hadist Muhammad bin Hathib.

13) H.R. At Tirmidzi di dalam Asy Syama-il dari hadits Zaid bin Tsabit. Dan Ibnu Hibban menyebutkannya di dalam Ats Tsaqat (orang-orang yang terpercaya). 

14) H.R. Muslim dari hadits Jabir bin Samurah.


Penjelasan Tentang Bentuk Dan Kejadian Jasmani Beliau SAW

Diantara sifat Rasulullah, sesungguhnya beliau itu tidak tinggi yang menonjol dan tidak pula pendek yang menyolok. Tetapi beliau itu sedang, apabila beliau berjalan sendirian. Bersama demikian, tidak ada seseorang dari manusia yang berjalan kaki bersama Rasulullah yang dikatakan tinggi melainkan Rasulullah mengungguli tingginya manusia itu. Kadang-kadang beliau dikepung oleh dua lelaki yang tinggi, maka Rasululah mengungguli tingginya dua lelaki yang tinggi, maka Rasulul- lah mengungguli tingginya dua orang itu. Apabila dua orang itu sudah berpisah dengan Rasulullah, maka mereka itu dikatakan tinggi dan Rasulullah dikatakan sedang. Rasulullah Saw bersabda:

جُعِلَ الْخَيْرُ كُلَّهُ فِي الرَّبْعَةِ

Artinya:

"Semua kebajikan itu dijadikan pada orang yang sedang (tidak tinggi dan tidak pula pendek)".1)

Adapun warna kulit Rasulullah SAW adalah: "Azharul laun" tidak terlalu merah dan tidak terlalu putih. Azharul laun adalah warna putih bersih dan murni yang tidak bercam- pur dengan warna kuning, merah dan warna-warna yang lain. Pamannya Abu Thalib memberikan sifat kepada Rasulullah, ia berkata:

وابيض يُسْتَسْقَى الغَمَامُ بِوَجْهِهِ ثَمَالَ الْيَتَامَى عِصْمَةٌ لِلاَرَامِلِ

Artinya: "Putih, yang diminta turun hujan dengan perantaraan wajahnya seba- gai pertolongan bagi anak yatim dan pemeliharaan bagi para janda". 2) Sebagian dari mereka juga memberikan sifat terhadap Rasulullah

1) H.R. Abu Nu'aim di dalam Dalailun Nubuwwah dari hadits 'Aisyah.

2) H.R. Abu Ishaq dari hadits 'Aisyah.

bahwasanya kulit beliau berwarna putih bercampur merah. Mereka ber- kata bahwa warna kulit beliau bercampur merah adalah kulit yang tam pak pada matahari dan angin seperti muka dan leher. Dan yang berwar na putih bersih dari warna merah adalah bahagian kulit yang dibawah pakaian. Air keringat muka Rasulullah seperti mutiara yang lebih harum dari pada misik yang baunya sangat harum. Adapun rambut Rasulullah, maka rambutnya itu tersisir, kebaikannya itu tidak lurus dan tidak pula keriting. (Rambut Rasulullah tengah-tengah antara lurus dan keriting). Apabila Rasulullah menyisir rambutnya dengan sisir, jadilah seolah-olah jalinan pasir.

Dikatakannya bahwa rambut Rasulullah itu memukul dua bahunya. Ke- banyakan riwayat bahwasanya rambut Rasulullah sampai keujung daun dua telinganya. Kadang-kadang menjadikan rambutnya itu empat jali- nan. Masing-masing telinganya keluar dari dua jalinan rambut itu. Kadang-kadang beliau menjadikan rambutnya diatas kedua telinganya, maka tampaklah semua rambut yang diatasnya bersinar berkilauan. Uban Rasulullah pada kepala dan jenggot itu ada tujuh belas helai, tidak tambah atas itu.

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling bagus mukanya dan yang paling bersinar. Seseorang tidak memberikan sifat terhadap Rasulullah kecuali dia menyamakan dengan bulan dimalam bulan purnama. Rasu- lullah SAW dapat dilihat senang dan murkanya pada mukanya karena bersih kulitnya. Mereka berkata: "Rasulullah SAW itu sebagaimana si- fat yang diberikan oleh sahabatnya Abu Bakar Ash Shidiq, ia berkata:

امِينُ مُصْطَفَى لِلْخَيْرِ يَدْعُو : كَضَوْءِ البَدْرِ زَايَلَهُ الظَّلامُ

Artinya:

"(Rasulullah) adalah orang yang terpercaya dan terpilih bagi kebaikan, beliau menyeru, seperti cahaya bulan purnama yang ditinggalkan oleh kegelapan'.

Rasulullah SAW itu lapang dahinya melengkung bulu keningnya dan yang menyempurnakannya. Rasulullah itu lebih cemerlang antara dua bulu matanya, diantara dua bulu matanya itu ada ruang putih bersih dan halus. Kedua matanya itu lapang, sangat hitam bola matanya. Pada

kedua matanya itu bercampur dengan warna merah. Bulu mata Rasulul- lah sangat tebal hingga hampir bercampur samar karena banyaknya. Rasulullah SAW itu berhidung mancung yaitu hidung beliau lurus man- cung. Rasulullah itu bergigi jaring yaitu jarangnya gigi.

Rasulullah apabila tenang dengan tertawa, maka beliau tenang seperti sinar kilat bilamana bercahaya dimalam yang gelap. Beliau itu diantara hamba-hamba Allah yang paling bagus dua bibirnya dan yang paling lemah lembut ketika menutup mulutnya.

Rasulullah itu menurun kedua pipinya. Beliau tidak panjang mukanya dan tidak pula bulat, tebal jenggotnya. Beliau membiarkan jenggotnya (tidak mencukur) dan mencukur brengosnya/kumisnya. Rasulullah itu hamba Allah yang paling bagus lehernya. Tidak dapat dikatakan pan- jang dan tidak dapat dikatakan pendek. Bagian leher yang kelihatan pada matahari dan angin itu seolah-olah kendi perak yang bercampur dengan emas yang bercahaya cemerlang dalam keputihan perak dan ke- merahan emas.

Rasulullah SAW itu lebar dadanya. Daging sebagian badan tidak me- lampaui sebagian yang lain, seperti cermin dalam ratanya, seperti bulan dalam keputihannya, yang bersambung antara sendi tulang badan dan punggung dan pusat dengan bulu yang halus, seperti ranting kayu yang terpotong. Tidak ada pada dadanya dan perutnya bulu selainnya.

Rasulullah SAW itu mempunyai tiga lipatan perut, yang ditutup oleh kain sarung satu atau pada tiga lipatan itu dan yang dua itu kelihatan. Rasulullah itu besar kedua bahunya, banyak bulu pada kedua bahu itu. Gemuk Al Karadis yaitu pangkal tulang dari dua bahu, kedua siku, dan kedua belahan pinggang. Rasulullah itu luas punggungnya, diantara dua tulang belikatnya terdapat cap kenabian, yaitu yang mendekati bahu- nya kanan, padanya terdapat tanda hitam yang mendekati kekuning-ku- ningan. Disekitarnya terdapat beberapa rambut yang tersusun beriring- iringan seolah-olah kuduk kuda.

Rasulullah SAW itu besar kedua lengannya dan kedua hastanya, panjang kedua pergelangan tangannya, lapang telapak tangannya dan panjang jari-jarinya. Jari-jari Rasulullah itu seperti ranting-ranting perak dan telapak tangan- nya itu lebih lembut dari pada sutra. Telapak tangannya itu telapak tangan penjual minyak wangi dalam harum baunya. Telapak tangan itu menyentuh wewangian atau tidak menyentuhnya. Orang yang berjabat tangan dengan tangan Rasulullah, maka senantiasa harinya ia menemukan bau harumnya. Rasulullah meletakkan tangannya diatas kepala ke- cil, maka dikenal diantara anak-anak kecil itu dengan bau harumnya diatas kepala. Rasulullah itu besar bagian yang dibawah kain sarung dari kedua paha dan petis. Rasulullah itu sedang ciptaannya dalam gemuk. nya badan pada akhir masanya (sampai beliau wafat). Daging Rasulul- lah itu bersambung berpegang-pegangan hampir kejadiannya itu pada ciptaan pertama tidak terpengaruh oleh usia tua. Adapun berjalannya Rasulullah, maka beliau itu berjalan kaki seolah-olah beliau itu berjalan menurun dari batu besar dan menurun dari tempat yang curam, beliau melangkah condong dan berjalan secara Al Huwaina dengan tanpa ber- lenggang. Al Huwaina adalah berdekatan langkahnya.. Rasulullah SAW bersabda:

اَنَا اشْبَهُ النَّاسِ بِآدَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِلَى إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَشْبَهَ النَّاسِ بِى خَلْقًا وَخُلقاً

Artinya:

"Aku adalah manusia yang paling menyerupai dengan Adam SAW Ba- pakku Nabi Ibrahim SAW adalah manusia yang paling menyerupai aku dalam cipataan tubuh dan budi pekerti.". Rasulullah Saw bersabda:

إِنَّ لِي عِندَ رَبِّي عَشَرَةَ أَسْمَاءَ أَنَا مُحَمد وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ فِي الْكُفْرَ وَاَنَا الْعَاقِبُ الَّذِى لَيْسَ . بَعْدَهُ أَحَدٌ وَانَا الْحَاشِرُ يَحْشُرُ اللَّهُ الْعِبَادَ عَلَى قَدَمِي وَأَنَا رَسُولُ الرَّحْمَةِ وَرَسُولُ التَّوْبَةِ وَرَسُولُ المَلَاحِمِ وَالْمُقَفَى قَفَّيْتُ النَّاسَ جَمِيعًا وَأَنَا قُهُمُ

Artinya:

"Sesungguhnya aku disisi Tuhanku mempunyai sepuluh nama: Aku adalah Muhammad (yang dipuji), aku adalah Ahmad (yang lebih terpu- ji), aku adalah Al Mahi (yang menghapus) dimana Allah menghapus ke- kufuran sebab aku, adalah Al'Aqib (yang penghabisan) yang tidak ada sesudahku seorang Nabi, aku adalah Al Hasyir, dimana Allah mengum- pulkan hamba-hamba di hadapanku, aku adalah Rasulurrahman (Rasul yang membawa rahmat), Rasuluttaubat (Rasul yang mengajarkan taubat), Rasululmalahim (Rasul yang menghadapi perang). Aku adalah Al Muqaffi (Pengikut) dimana aku ikutkan manusia semua dan aku ada- lah Qutsam (suka memberi). "3).

Abul Bukhturi berkata: "Al Qutsam adalah Al Kamil Al Jami' (yang sempurna dan mengumpulkan). Allah yang Maha Megetahui.


3) H.R. Ibnu 'Adi dari hadits 'Ali, Jabir, Usamah bin Zaid, Ibnu Abbas dan Aisyah dengan sanad yang lemah..


Penjelasan Tentang Mu'jizat Rasulullah Dan Tanda- Tandanya Yang menunjukkan kebenarannya

Ketahuilah, barangsiapa yang mengetahui hal ihwal Rasulullah SAW dan memperhatikan mendengarkan berita-berita beliau yang melengkapi pada akhlaq, perbuatan hal ihwal, adat kebiasaan, tabi'at dan siasat beliau terhadap seluruh macam manusia dan petunjuk beliau kepada penentuan mereka (atas peraturan ketahanan) dan kasih sayang beliau pada macam-macamnya makhluq dengan perbedaan tabiat dan kepe- mimpinan beliau terhadap mereka untuk mentaatinya serta apa yang di- ceritakan tentang keajaiban jawaban-jawaban pada sempitnya perso- alan-persoalan tentang keistimewaan pengaturannya dalam kemasla- hatan makhluq, (dengan meletakkan sesuatu pada tempatnya) tentang kebagusan isyarah beliau dalam menguraikan lahirnya syariat yang para Fuqaha' dan Uqala' tidak mampu menemukan titik halusnya yang per- tama sepanjang umurnya, niscaya tidak ada lagi baginya rasa ragu-ragu dan kesangsian bahwa semua itu tidaklah dapat diusahakan dengan daya upaya yang dilaksanakan oleh kekuatan manusia. Bahkan yang demi- kian itu tidak tergambar kecuali pengambilan dari penguatan samawi dan kekuatan Ilahiyah (penguatan langit dan kekuatan ke-Tuhan-an).

Dan sesungguhnya yang demikian itu semua tidak tergambar bagi seorang pembohong dan seorang penipu. Bahkan sifat-sifat Rasulullah yang mulia dan hal ihwalnya itu sebagai saksi yang pasti yang menun- jukkan atas kebenarannya. Sehingga sesungguhnya orang Arab yang melihatnya secara mendadak, niscaya akan berkata: "Demi Allah, ini bukan wajahnya orang pendusta." Kemudian ia bersaksi pada Rasulul- lah dengan kebenaran sebab hanya melihat sifat-sifatnya. Maka bagai- mana dengan orang yang menyaksikan hal ihwal Rasulullah dan mem- perhatikan akhlaqnya disemua tempat terbitnya dan tempat datangnya.

Sesungguhnya kami telah menyampaikan sebagian akhlaq beliau agar dapat dikenal kebagusan akhlaqnya. dan agar dapat diperhatikan kebenaran, ketinggian derajat dan kedudukannya yang agung di sisi Allah. Karena semua itu didatangkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah itu seorang lelaki yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis) tidak pernah membiasakan dengan ilmu, tidak pernah mempe lajari kitab-kitab, tidak pernah merantau menuntut ilmu sama sekali dan beliau selalu diantara depannya orang-orang A'rab yang bodoh, yatim,

lemah dan tidak berdaya. Maka dari mana beliau mendapatkan akhlaq- akhlaq bagus dan adab kesopanan, mengerti kemaslahatan hukum figh misalnya saja tidak ilmu-ilmu yang lain. Apalagi mengetahui tentang Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, dan lain-lain dari keistimewaan ke Nabian, jikalau tidak kejelasan wahyu. Dan dari manakah kekuatan manusia dapat berdiri sendiri dengan demikian. Seandainya tidak ada bagi Rasulullah kecuali urusan-urusan ini yang lahir, niscaya disitu telah mencukupi. Dan sungguh telah jelas dari tanda-tanda dan mu'jizat-mu'jizatnya, apa yang tidak diragukan didalamnya akan hasilnya. Mari kami sebutkan dari jumlahnya, yang telah dikemukakan oleh hadist-hadits dan tercantum di dalam kitab-kitab yang shahih sebagai isyarat pada kelengkapannya tanpa memperpanjang dengan mencerita- kan rincian-rinciannya. Allah telah menguasakan hal-hal yang luar biasa di tangan Rasulullah SAW tidak sekali saja. Karena Allah telah meme- cahkan bulan bagi Rasulullah SAW di Mekkah ketika beliau diminta oleh orang Quraisy suatu tanda (atas kebenaran risalahnya). 1) Beliau mem- beri makan orang banyak dirumah Jabir,2) di rumah Abu Thalhah dan pada hari perang Khandaq.3) Dan sekali waktu beliau memberi makan delapan puluh orang dari empat mud gandum sya'ir dan seekor anaq4) yaitu anak kambing yang umurnya lebih dari setahun. Sekali waktu Ra- sulullah memberi makan lebih dari delapan puluh orang lelaki dari bebe- rapa potong roti sya'ir yang dibawa oleh Anas pada tangannya.s) Sekali waktu beliau memberi makan tentara dari sedikit tamar yang dibawa oleh anak perempuan Bisyr pada tangannya. Lalu semua tentara- me- makan hingga merasa kenyang dari sedikit tamar itu, dan berlebih buat mereka.6) Memancarnya air dari diantara jari-jari Rasulullah. Kemudian semua ahli tentara meminumnya. Mereka itu merasa haus. Mereka ber- wudhu' dari gelas kecil yang sempit untuk Rasulullah membuka tangan- nya dalam gelas itu.7) Rasulullah SAW menuangkan air wudhu' pada sumber air di Tabuk. Tidak ada air sedikitpun di mata air itu. Sekali waktu yang lain menuangkan di sumur Hudaibiyah. Kemudian kedua

1) Muttafaq 'alaih dari hadits Ibnu Mas'ud Ibnu Abbas dan Anas.

2) Muttafaq 'alaih dari hadits Jabir. 3) Muttafaq 'alaih dari hadits Anas.

4) H.R. Al Baihaqi dari hadits Jabir. 5) H.R. Muslim dari hadits Anas.

6) H.R. Al Baihaqi.

lemah dan tidak berdaya. Maka dari mana beliau mendapatkan akhlaq- akhlaq bagus dan adab kesopanan, mengerti kemaslahatan hukum figh misalnya saja tidak ilmu-ilmu yang lain. Apalagi mengetahui tentang Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, dan lain-lain dari keistimewaan ke Nabian, jikalau tidak kejelasan wahyu. Dan dari manakah kekuatan manusia dapat berdiri sendiri dengan demikian. Seandainya tidak ada bagi Rasulullah kecuali urusan-urusan ini yang lahir, niscaya disitu telah mencukupi.

Dan sungguh telah jelas dari tanda-tanda dan mu'jizat-mu'jizatnya, apa yang tidak diragukan didalamnya akan hasilnya. Mari kami sebutkan dari jumlahnya, yang telah dikemukakan oleh

hadist-hadits dan tercantum di dalam kitab-kitab yang shahih sebagai isyarat pada kelengkapannya tanpa memperpanjang dengan mencerita- kan rincian-rinciannya. Allah telah menguasakan hal-hal yang luar biasa di tangan Rasulullah SAW tidak sekali saja. Karena Allah telah meme- cahkan bulan bagi Rasulullah SAW di Mekkah ketika beliau diminta oleh orang Quraisy suatu tanda (atas kebenaran risalahnya). 1) Beliau mem- beri makan orang banyak dirumah Jabir,2) di rumah Abu Thalhah dan pada hari perang Khandaq.3) Dan sekali waktu beliau memberi makan delapan puluh orang dari empat mud gandum sya'ir dan seekor anaq4) yaitu anak kambing yang umurnya lebih dari setahun. Sekali waktu Ra- sulullah memberi makan lebih dari delapan puluh orang lelaki dari bebe- rapa potong roti sya'ir yang dibawa oleh Anas pada tangannya.5) Sekali waktu beliau memberi makan tentara dari sedikit tamar yang dibawa oleh anak perempuan Bisyr pada tangannya. Lalu semua tentara- me- makan hingga merasa kenyang dari sedikit tamar itu, dan berlebih buat mereka.6) Memancarnya air dari diantara jari-jari Rasulullah. Kemudian semua ahli tentara meminumnya. Mereka itu merasa haus. Mereka ber- wudhu' dari gelas kecil yang sempit untuk Rasulullah membuka tangan- nya dalam gelas itu.7) Rasulullah SAW menuangkan air wudhu' pada sumber air di Tabuk. Tidak ada air sedikitpun di mata air itu. Sekali waktu yang lain menuangkan di sumur Hudaibiyah. Kemudian kedua sumur itu membanjiri dengan air. Maka ahli tentara meminum dari sumber air di Tabuk. Mereka itu ada ribuan orang, sehingga mereka meminum dengan puas. Dan seribu lima ratus orang meminum dari air sumur Hudaibiyah. Sebelum itu tidak ada air dalam sumur itu,8) Ra sulullah mengutus Umar bin Al Khaththab agar memberi bekal kepada empat ratus orang berkendaraan dari tamar yang ada dalam kumpulan- nya seperti rubdhah unta yaitu suatu tempat duduknya unta. Maka Umar memberi bekal kepada mereka semua dari tamar itu. Dan masih ada sisanya yang disimpannya.9)

1) Muttafaq 'alaih dari hadits Ibnu Mas'ud Ibnu Abbas dan Anas. 

2) Muttafaq 'alaih dari hadits Jabir.

3) Muttafaq 'alaih dari hadits Anas. 

4) H.R. Al Baihaqi dari hadits Jabir.

5) H.R. Muslim dari hadits Anas.

6) H.R. Al Baihaqi.. -. 7) Muttafaq 'alaih dari hadits Anas.


Dan melemparnya tentara dengan segenggam dari debu, maka menjadi buta mata mereka (mata orang kafir Quraisy pada hari perang Badar). Oleh sebab itu turunlah Al Qur'an dalam firman Allah:

وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللهَ رَمَى (الانفال: ١٧ )

Artinya:

"Dan bukanlah engkau yang melemparkan ketika engkau melempar, (Surat Al Anfal: 17). 10).

akan tetapi Allah yang melempar". Allah membatalkan ahli nujum (dukun) dengan terutusnya Nabi Mu- hammad SAW. Kemudian ahli nujum itu ditiadakan, padahal sebe- lumnya itu wujud dengan menonjol.11) Berbunyinya cabang kurma yang Rasulullah berkhutbah bersandar padanya karena dibuatnya sebagai mimbar, hingga semua sahabat mendengar dari bunyi itu seperti suara unta. Kemudian Rasulullah merapatkannya, maka cabang kurma itupun diam.12) Segolongan orang Yahudi berdoa menginginkan mati. Rasulullah memberitahukan kepada mereka bahwa mereka tidak mengi- nginkan mati. Maka diusahakan antara mereka untuk mengatakan yang demikian. Mereka tidak mampu dari yang demikian.13) Ini tersebut da- lam (Al Qur'an) surat yang dibacakan pada semua masjid Jami' Islam dari bumi belahan timur sampai bumi belahan barat pada Jum'at dengan suara keras karena mengangungkan ayat yang terdapat pada surat itu. Rasulullah SAW memberitahukan tentang hal-hal yang samar. Beliau mengingatkan kepada Utsman bahwa ia akan tertimpa musibah/bencana, sesudah musibah itu surga

8) H.R. Muslim dari hadits Mu'adz.

9) H.R. Ahmad dari hadist An Nu'man bin Mifran dan hadits Dakin bin Sa'id

 10) H.R. Muslim dari hadits Salamah bin Al Akwa'.

 11) H.R. Al Khara-ithi dari hadits Mirdas bin Qais Ad Dausi.

12) H.R. Al Bukhari dari hadits Jabir dan Sahl bin Sa'd. 

13) H.R. Al Bukhari dari hadits Ibnu Abbas.

14) Dan memberitahukan bahwa Ammar akan dibunuh oleh segolongan yang durhaka.

15) Sesungguhnya Hasan sebab dia Allah mendamaikan antara dua golongan besar orang mus- lim.

16) Rasul Allah memberitahukan tentang seorang lelaki yang berperang di jalan Allah, tetapi ia termasuk penghuni neraka.17) Maka jelaslah yang demikian lelaki itu melakukan bunuh diri.Ini semua adalah hal-hal ke Tuhanan yang tidak dapat diketahui pasti dengan sesuatu dari cara-cara yang telah dahulu diketahui, dengan nujum, dengan terbuka penghalangnya, dengan tulisan dan dengan peri- ngatan. Akan tetapi dengan pemberitahuan Allah Ta'ala kepadanya dan pemberian-Nya wahyu kepadanya.

Sebagian mu'jizat Rasulullah SAW, beliau diikuti oleh Suraqah bin Malik (dalam perjalanan hijrah ke Madinah), maka terperosoklah kedua kaki kudanya dalam bumi/tanah dan diikuti oleh debu (kaki kuda terperosok kedalam tanah yang sangat kering). Sehingga ia meminta pertolongan kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah berdoa bagi Suraqah, maka terlepaslah kuda dan Rasulullah memberi peringatan padanya bahwasa- nya akan diletakkan pada kedua lengannya (Suraqah) gelang kaisar Per- sia 18) Kemudian demikian betul-betul terjadi.

Rasulullah SAW juga memberitahukan tentang terbunuhnya Al Aswad Al Ansi Sang Pendusta maka malam terbunuhnya dia berada di Sun'a Yaman.19) Rasulullah memberitahukan tentang siapa pembunuhnya. Rasulullah SAW keluar melewati seratus orang Quraisy yang menunggu- nya. Maka Rasulullah meletakkan debu diatas kepala mereka dan me- reka tidak melihatnya.20) Seekor unta mengadu Rasulullah dihadapan para sahabatnya dan unta itu merendahkan diri pada beliau.21) Rasulullah bersabda kepada segolongan para sahabatnya yang berkum- pul: "Salah seorang dari kamu dalam neraka, giginya adalah seperti bu- kit Uhud". Maka semuanya itu meninggal dunia atas jalan yang lurus dan salah seorang dari mereka murtad.22) Lalu ia dibunuh karena mur- tad. Dan Rasulullah bersabda kepada yang lain dari mereka: "Yang terakhir dari kamu meninggal dunia dalam api." Kemudian yang ter. akhir dari kamu meninggal dunia dalam api." Kemudian yang terakhir dari mereka itu jatuh meninggal dalam api, lalu terbakarlah dalam api dan meninggal.23) Rasulullah memanggil dua buah pohon. Maka datang- lah dua buah pohon itu dan berkumpul. Kemudian Rasulullah menyu- ruhnya, maka dua buah pohon itu berpisah.


14) Muttafaq 'alaih dari hadits Abu Musa Al Asy'ari. 15) H.R. Muslim dari hadits Abu Qatadah, dan Ummu Salamah, dan Al Bukhari dari hadits Abu Sa'id.

16) H.R. Al Bukhari dari hadits Abu Bakrah.

17) Muttafaq 'alaih dari hadits Abu Hurairah dan Sahl bin Sa'd. 18) Muttafaq 'alaih dari hadits Abu Bakar Ash Shiddiq.

19) H.R. Ad Dailami.

 20) H.R. Ibnu Mardawaih dengan sanad yang lemah dari hadits Ibnu Abbas dan juga H.R. Ibnu Ishaq dari hadits Muhammad bin Ka'ab Al Qurashi dengan mursal.

21) H.R. Abu Dawud dari hadits Abdullah bin Ja'far.

22) Disebutkan oleh Ad Daruqutnii dari hadits Abu Hurairah tanpa sanad.


Rasulullah SAW itu sedang tingginya, maka apabila beliau berjalan kaki bersama orang-orang yang tinggi badannya, maka beliau lebih ting gi dari pada mereka.24) Rasulullah SAW memanggil seorang Nasrani kepada saling mengutuk, maka mereka itu menolak.25) Maka datanglah kepada Rasulullah Amir bin Thufail bin Malik dan Arbad bin Qais, mereka berdua itu ahli mengendarai kuda dan gagah perkasa dari bangsa Arab bermaksud hendak membunuh Nabi. Maka dihalangilah diantara keduanya dan maksudnya yang demikian itu. Rasulullah berdoa (kebu- rukan) atas mereka. Kemudian Amir binasa pada keesokan harinya dan Arbad binasa tersambar petir yang membakarnya.26)

Rasulullah memberitahukan bahwasanya beliau akan membunuh Ubayyi bin Khalaf Al Jamhi. Lalu beliau mengoyaknya dengan ringan pada hari perang Uhud. Maka kematiannya karena sebab luka koya'an Nabi itu.27) Rasulullah SAW diberi makanan beracun, maka meninggallah orang yang memakannya bersama Rasulullah, sedangkan Rasulullah masih hi-dup selama empat tahun. Dan berbicara pada Rasulullah tangan yang di-racuni itu.28) Rasulullah memberitahukan pada hari perang Badar dengan perkelahian jatuh menjatuhkan orang Quraisy dan berhentinya mereka atas perkela hian mereka seorang. Maka tidak ada seorangpun dari mereka yang me lampaui tempat itu.29) Rasulullah memperingatkan bahwasanya bebe- rapa golongan dari umatnya akan berperang di laut, maka hal itu benar- benar terjadi demikian.30) Dikumpulkan bumi bagi Rasulullah SAW. 

23) H.R. Ath Thabrani dan Al Baihaqi dari hadits Ibnu Muhdzurah.

24) H.R. dengan sanad yang shahih.

25) H.R. Al Bukhari dari hadits Ibnu Abbas.

26) H.R. Ath Thabrani dari hadits Ibnu Abbas.mursal.

27) H.R. Al Bihaqi dari riwayat Sa'id bin Al Musyyab, dan 'Urwah bin Az Zubair dengan 28) H.R. Abu Dawud dari hadits Jabir. 29) H.R. Muslim dari hadits Umar bin Al Khaththab. 30) Muttafaq 'alaih dari hadits Ummu Haram.

Lalu beliau memperlihatkan bagian timur dan bagian baratnya. Rasulu- llah Saw memberitahukan bahwasanya kerajaan umatnya akan sampai bumi yang telah dikumpulkan baginya itu. Maka terjadilah betul-betul demikian. Sungguh telah sampai kerajaan umatnya dari permulaan ba- gian timur dari negara Turki sampai akhir bagian barat dari lautan An- dalusia (Spanyol) dan negara Barbar. Umat Nabi tidak memperluas ke utara dan tidak pula ke selatan sebagaimana yang telah diberitahukan oleh Rasulullah sama dengan demikian). Rasulullah SAW memberita- hukan bahwasanya Fatimah anak perempuan beliau R.A. keluarga per- tama kali yang menyusul beliau (wafat menyusul Nabi).32) Maka benar- benar terjadi demikian. Rasulullah SAW memberitahukan tentang isteri- isterinya bahwasanya mereka yang paling pemurah tangannya adalah yang paling dahulu/cepat menyusul kepadanya (wafat menyusul Nabi)33). Maka Zainab binti Jahsy Al Asadiyah adalah isteri yang paling banyak bersedekah dan isteri pertama yang menyusul pada Rasulullah. Rasulullah mengusap tetek kambing yang tidak bersusu. Maka meman- carlah air susunya dengan derasnya. Dan kejadian ini menyebabkan Ib- nu Mas'ud masuk Islam. Rasulullah berbuat demikian pada kali dalam khemah Ummi Ma'bad Atikah binti Khalaf Al Khuza'iyah.

Biji mata sebagian sahabat Rasulullah terbit dan jatuh. Maka Ra- sulullah mengembalikannya dengan tangannya. Kemudian biji mata itu yang tersehat dari kedua matanya dan terbagus.34). Rasulullah meludahi pada mata Ali R.A, ia sedang sakit mata pada hari perang Khaibar. Maka menjadi sehat pada waktu itu juga dan diutusnya dengan mem- bawa bendera.35). Para sahabat mendengar makanan membaca tasbih di hadapan Rasulullah SAW.36). Kaki sebagian sahabat terkena sakit, lalu Rasulullah mengusapnya dengan tangannya. Maka sembuhlah pada waktu itu.37). Bekal suatu tentara yang bersama Rasulullah tinggal sedikit. Kemudian Rasulullah meminta dengan dikumpulkan bekal yang tersisa. Maka terkumpullah suatu yang sedikit sekali. Lalu Rasulullah berdoa pada makanan itu dengan barakah. Kemudian Rasulullah me manggil tentara-tentara, maka mereka mengambil. Dan tidak tinggal wadah makanan tentara kecuali penuh dari demikian.38). Al Hakam bin Al Ash bin Wa'il menceritakan tentang jalannya Rasulullah karena me- ngejek. Lalu Rasulullah bersabda: "Seperti itulah kamu dijadikan," Maka Al Hakam itu senantiasa gemetar sampai meninggal dunia.39). Rasulullah meminang seorang perempuan. Kemudian ayahnya berkata kepada Rasulullah: "Sesungguhnya padanya terdapat penyakit belang/ kusta" karena ingin menolak pinangan Rasulullah dan beralasan. Pa- dahal tidak ada padanya penyakit belang/kusta. Kemudian Rasulullah bersabda: "Maka hendaknya ia seperti demikian." Lalu perempuan itu terkena penyakit belang/kusta. Perempuan itu bernama Syubaib binti Al Barsha' seorang penyair.

31) H.R. Muslim dari hadits Muslim dan Fathimah juga.

32) Muttafaq 'alaih dari hadits 'Aisyah dan Fathimah juga. 33) H.R. Muslim dari hadits 'Aisyah.

34) H.R. Ahmad dari hadits Ibnu Mas'ud dengan sanad yang baik. 35) H.R. Abu Nu'aim dan Al Baihaqi dari hadits Qatadah bin An Nu'man 36) Muttafaq 'alaih dari hadits Ali dan hadits Sahl bin Sa'd. 37) H.R. Al Bukhari dari hadits Ibnu Mas'ud.

Dan selain itu dari tanda-tanda atas kebenaran risalah Rasulullah SAW dan mu'jizatnya. Sesungguhnya kami ringkaskan hanya kepada yang terkenal saja. Dan barangsiapa yang ragu-ragu tentang keluarbia saan yang terjadi di tangan Rasulullah dan menyangka bahwa masing- masing dari kejadian-kejadian ini tidak diterangkan secara mutawatir, bahkan yang mutawatir itu hanya Al qur'an saja adalah seperti orang yang meragukan tentang keberanian. Ali R.A. dan kedermawanannya Hatim ath Thai. Telah maklum bahwasanya masing-masing kejadian- kejadian itu dapat mewariskan suatu pengetahuan dharuri (pengetahuan mudah diterima tidak memerlukan pemikiran yang mendalam) Kemu- dian tidak ada perselisihan tentang mutawatirnya Al Qur'an yaitu mu'- jizat yang terbesar yang kekal di tengah-tengah manusia. Tidak ada seorang Nabi yang mempunyai mu'jizat yang kekal selain Nabi Muham- mad SAW.

Karena Rasulullah telah ditentang mengenai mu'jizat ini (Al Qur'an) oleh ahli kesusasteraan bahasa makhluq dan fasih-fasihnya orang Arab. Jazirah Arab waktu itu penuh dengan ribuan dari para ahli kesusasteraan dan orang yang fasih-fasih. Dan kefasihan itu telah mem- buat mereka dan kefasihan itu mereka berlomba dan membanggakan diri. Rasulullah SAW mengundang/menantang di hadapan mereka agar membuat dengan yang seperti Al Qur'an atau membuat sepuluh surat yang menyamai Al Qur'an atau membuat sepuluh surat yang menyamai

38) H.R. Al Bukhari.

39) Muttafaq 'alaih dari hadits Salamah bin Al Akwa'. 40) H.R. Al Buihaqi dari hadits Hina bin Khadij.

41) Disebutkan oleh Ibnu Jauzi dan diikuti oleh Ad Dimyathi, namun hal itu tidak shahih


7) Muttafaq 'alaih dari hadits Anas.

Al Qur'an atau satu surat yang menyamainya, bilamana mereka masih meragukan tentang kebenaran Al Qur'an." Rasulullah bersabda kepada mereka:

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الاِنْسُ وَالْجِنَّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا مِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Artinya:

"Katakanlah; sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Al Qur'an, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Al Isra' : 88). Rasulullah SAW bersabda demikian itu karena untuk melemahkan me- reka itu tidak mampu membuat yang demikian dan berpalinglah mereka daripadanya sehingga mereka itu melahirkan dirinya mengadakan pem- bunuhan dan melahirkan wanita dan anak cucunya untuk penawanan. (Mereka itu tidak sanggup menantang dan tidak sanggup mengatakan bu- ruk tentang kebesaran dan kebagusan Alqur'an. Kemudian tersebarlah yang demikian sesudahnya ke seluruh penjuru alam/dunia, timur dan barat, abad demi abad, masa demi masa. Dan telah habislah hari ini hampir lima ratus tahun, tidak ada seseorang yang sanggup menantang Alqur'an.


Maka alangkah besar bodohnya orang yang memandang tentang hal ihwal Rasulullah SAW, sabda-sabdanya, perbuatan-perbuatannya, akhlaq/budi pekertinya, mu'jizat-mu'jizatnya kemudian tentang ke- langsungan syariat Rasulullah sampai waktu sekarang ini, kemudian ten- tang tersebar luasnya syariatnya keseluruhan penjuru alam, kemudian tentang pengakuan para raja di bumi kepada Rasulullah dimasa hidup- nya dan masa sesudahnya sedang Rasulullah itu lemah dan anak yatim, kemudian orang itu menentang tentang kebenarannya. Dan alangkah besar pemberian petunjuk kepada orang yang telah beriman kepada Rasulullah SAW, membenarkannya dan mengikuti jejak dan ajaran-ajaran beliau pada tiap-tiap yang datang dan yang terbit. Maka kami memohon kepada Allah Ta'ala semoga Allah memberikan petunjuk kepada kami mengikuti Rasulullah dalam budi pekerti, amal perbuatan, hal ihwal dan perkataan dengan nikmat dan keluasan kemurahan Allah.

Kitab tata kesopanan kehidupan dan akhlaq kenabian telah tamat dengan memuji kepada Allah, dengan pertolongan-Nya, anugerah-Nya dan dengan kemurahan-Nya.

Dan akan diikuti oleh "Kitab uraian keajaiban hati" dari seperem- pat yang membinasakan, Insya Allah Ta'ala.

ALKHAMDULILLAH




PENGHARGAAN

tingkatan warok  WAROK DAN ZUHUD keduanya saling keterkaitan bagaikan dua sisi mata uang ada tiga tingkatan Warok Likulli lamkhatin wanafas...