SEORANG YANG BERUSIA MATANG HENDAKNYA BELAJAR TASAWUF
syeh abdul qodir al jaelani
Sebagai seorang
tokoh sufi yang sangat terkenal, banyak pikiran yang dikemukakan dan
dikembangkan oleh Abdul Qadir Al-Jailani, antara lain sebagai berikut.
- Tasawuf adalah kebeningan jiwa dan bersih dari hawa nafsu, hubung an yang harmonis dengan Allah Swt., berakhlak mulia kepada sesama manusia, dan harus sesuai dengan Al-Qur'an dan sunah tanpa harus ditambah atau dikurangi. Dalam Al-Ghaniyah, Abdul Qadir Al-Jailani menganjurkan setiap mukmin untuk ber-ittiba (mengi kuti) ahlus Sunnah wa al-jamaah.
- Dalam Al-Ghaniyah, Abdul Qadir Al-Jailani menganjurkan setiap mukmin untuk ber-ittiba (mengi kuti) ahlus Sunnah wa al-jamaah. Kata beliau, “Sunah berarti apa saja yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Sedangkan Al-Jamaah ber arti apa saja yang disepakati oleh Al-Khulafa ar-Rasyidin. Kita juga boleh mengikuti para sahabat Rasulullah Saw. Lainnya, seperti Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Aisyah, dan semuanya sesuai dengan sabda Rasulullah Saw., “Sahabat-sahabatku laksana bintang, dan siapa saja di antara mereka yang kalian ikuti, niscaya kalian akan mendapat petunjuk.”
ADAB
ADAB BERSAMA ALLAH SWT.
Adab bersama Allah Swt. antara lain sebagai berikut.
- Menjaga hati agar tidak berpaling kepada selain-Nya.
- Menjaga kehendak agar tidak bergantung kepada sesuatu yang dibenci Allah.
ADAB BERSAMA RASULULLAH SAW.
Adab bersama Rasulullah Saw. Antara lain sebagai berikut.
- Tidak mendahului beliau da lam masalah perintah dan la rangan, baik perkataan maupun perbuatan.
- Tidak mengeraskan suara di atas suara beliau, karena hal itu bisa menggugurkan (pahala/diterima nya) suatu amalan.
- Tidak memanggil beliau seperti memanggil temannya.
- Tidak meninggalkan majelis beliau, kecuali ada keperluan yang sangat penting dan setelah mendapat izin.
- Tidak menganggap rumit perkataan beliau, tidak mem pertentangkan nash beliau dengan qiyas, tidak mengalihkan pembicaraan ketika beliau bicara
ADAB SEORANG GURU SYEH
- Tidak mengemukakan kelebihan/ keistimewaan yang dimiliki salah seorang atau sebagian murid di depan kaum (murid-muridnya yang lain), karena justru akan menimbulkan bahaya pada diri murid tersebut dengan masuknya rasa ujub (membanggakan diri atau takabur atau hanya puas diri);
- Tidak berbicara di depan murid muridnya dengan suatu apa pun, melainkan hatinya selalu melihat dan merasa diperhatikan oleh Allah Swt. dan mohon Pertolongan ke pada-Nya agar apa-apa yag diucap kan itu benar dan bisa masuk ke dalam hati murid-muridnya, lalu tumbuh subur dan berkembang menjadi amalan yang dapat segera mengantarkan mereka dalam perjalanan menuju Alloh swt
- Hatinya selalu mohon bantuan kepada Allah Swt. agar menjadi semacam bak air yang mengalir kan kebenaran-kebenaran dari al-Haqq (Tuhan Yang Mahabenar) kepada hamba-hamba (murid murid) yang kehausannya mencari kebenaran daripada-Nya, syaikh hanya berbicara melalui (ilham) dan isyarat-isyarat dari Allah Swt. bukan dengan hawa nafsunya.
- Syaikh selalu memperhatikan hal (keadaan murid-muridnya dan membimbinginya dengan cahaya iman, kuatnya ilmu, dan makrifat sehingga benar benar mengetahui apa yang layak cocok dilakukan sesuai dengan hal ( keadaan) simurid tersebut dengan demikian syeh dapat dipersiapkan bentuk bentuk ibadah tertentu yang sesuai dan pas untuk murid muridnya ada yang cocok untuk melakukan riyadhoh dan mujahadah ibadah ibadah lahir sehingga ia menjadi seorang abid sedangkan yang lainnya lebih pas mendekatkan diri kepada Alloh dan mendaki jalan yang dilakukan oleh al muqorrobin dengan ibadah yang bersifat batin sehingga menjadi ahlulloh yang arif billah dan mencintai Alloh;
- bersikap lembut dan kasih sayang serta mencintai sesana manusia termasuk murid muridnya dengan memenuhi hak hak mereka
- hendaknya seorang syeh mempunyai khalwat khusus dan waktu yang khusus pula sehingga muamalah dengan Alloh.