LIR ILIR PENEKNO JAMBE KUWI

LIR ILIR TANDURE WUS SUMILIR 
DAK IJO ROYO-ROYO DAK SENGGUH TEMANTEN ANYAR
DAK SENGGUH TEMANTEN ANYAR
BOCAH ANGON - BOCAH  ANGON PENEKNO JAMBE KUWI 
LUNYU - LUNYU PENEKNO JAMBE KUWI  
LUNYU LUNYU PENEKNO KANGGO BASUK DODOTIRO
DODOD TIRO DODOTT IRO  KUMITIR BEDAHING PINGGIR 
DONDOMONO DONDOMONO JUMATONO JUMATONO 
 KANGGO SEBO MENGKO SORE  
KANGGO SEBO MENGKO SORE
MUMPUNG PADANG REMBULANE 
MUMPUNG JEMBAR KALANGANE
 اللهم  غير لنا با غفر  يا غفر
اللهم فتح لنا ابواب الرحمن
اللهم فتح ابواب البراكه
 اللهم فتح ابواب الخيره
يا غفر يا غفر يا غفر

NEGARA AKAN KUAT JIKA DIDUKUNG EMPAT PERKARA

Negara akan kuat Jika didukung empat perkara 1. Ilmunya para ulamak 2. Adilnya para Peminmpin 3. Dermawannya orang orang Kaya 4. Do'anya orang orang faqir termaktub dalam kitab Durratun Nashihin (h-47) adalah sebagai berikut:

قوام الدنيا بأربعة أشياء. أولها بعلم العلماء والثانى بعدل الأمراء
والثالث بسخاوةالأغنياء والرابع بدعوة الفقراء.

Dunia dibangun dengan empat perkara, yang pertama adalah dengan ilmunya ulama’, yang kedua dengan adilnya penguasa, yang ketiga dengan kedermawanan orang-orang kaya dan keempat dengan doanya para fakir miskin. Ada suatu dosa yang tidak bisa terlebur dengan sodoqoh hanya bisa lebur dengan kesusah payahan mencari rizki

Tawadhu'


Tawadlu’ karena Allah

Allah swt. Berfirman dalam Hadits Qudsi yang diragakan oleh Rasulullah saw.:

من تواضع لهكذا وجعل النبي صل الله عليه وسلم كغه إلى الأرض رفعته هكذا وجعل بطن كغه الى السماء

رواه احمد وغيره )

Barangsiapa yang tawadlu’ karena Aku, seperti begini lalu Rasulullah saw. Mengisyaratkan dengan menelungkup kan tangannya ke bumi – niscaya Aku angkat seperti ini (lalu Nabi) saw. Membalikkan telapak tangannya yang tadi dan mengangkatnya ke arah langit).

(HQR. Ahmad Bazzar, Abu Ya’la dan Thabarani dalam al-Ausath yang bersumber dari Umar r.a.)

Tawadlu’ ialah bersikap tenang, sederhana dan sungguh sungguh dan menjauhi perbuatan takabbur (sombong) ganas, ataupun membangkang, tawadlu’ itu merupakan salah satu sifat Mu’min yang termasuk Shadiqien.

Para Ulama membagi tawadlu’ menjadi tiga tingkat :

a.      Tawadlu’ kepada Agama, yaitu sikap tidak menentang keterangan-keterangan yang dinukil dari Allah dan Rasul-Nya dengan alasan akal ratio, tidak mencela argumentasi Agama dan tidak menimbulkan terjadinya khilafiah (perselisihan pendapat).

b.      Sikap rela menjadikan sesama Muslimin sebagai saudara nya, selama Allah menganggap orang tersebut sebagai hamba Nya.

c.       Merendahkan diri kepada yang haq yang datang dari Allah semata serta tunduk, ta’at dan patuh kepada hukum-hukum-Nya dan tidak membangkang sama sekali.

Dalam al-Quran kita dapati ayat-ayat yang menggalakkan dan mengajak manusia bersifat tawadlu’.

وعبادالرحمن الذين يمشون على الارض هوناواذا خاطبهم الجاهلون قالو

سلاماً «الفرقان 63 »

Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang yang jahil mengajak bertengkar dengan mereka, mereka balas dengan ucapan ucapan bijaksana.

(Q.S.25 al-Furqin : 63)

 

PENGHARGAAN

tingkatan warok  WAROK DAN ZUHUD keduanya saling keterkaitan bagaikan dua sisi mata uang ada tiga tingkatan Warok Likulli lamkhatin wanafas...