Sebagia orang tua terhadap anak kita berkewajiban untuk memberi nama yang baik, mendidik membesarkan dan pada akhirnya menikahkannya.
Rosululloh Saw Berabda :
"Al ghulamun yu'aqu 'anhu yauma saabi' wa yusamma wa yumathu 'anhu 'adhaba faidha balagho sitta sinnina udhiba waidha balahgo tis'a sinnina 'guzila firoosyahu faidha balagho stalasta 'asyaro dhuriba 'ala sholati fiadha balahgo sitta 'asharo sannata zauzahu abuuhu tsumma akhoda biyadihi waqoola qod adhabtuka wa'alamtuka wa'ankhuktuka a'udhu billahi min fitnatika fi dunya wa'adhabika fil akhiroh" ( rowahu Ibnu hibban 'an anas)
artinya :
Anak itu disembelihkan aqoqohnya pada hari ketujuh dari kelahirannya, ia diberi nama dan dibuang kotorannya. apabila ia telah berumur enam tahun maka ia diajari sopan santun, maka apaibila ia berupur tujuh tahun maka ia dipisah tempat tidurnya lalau apabila telah berumur tiga belas tahun maka ia dipukul karena meninggalkan sholat. kemudian apabila ia berumur enambelas tahun maka ia dikawinkan oleh ayahnya maka beliau memegang tangan anaas seraya bersabda " Telah aku ajarkan sopan santun kepadamu, telah aku jarkan ilmu pengetahuan kepadamu dan tiu kawinkan kamu akau berlindung kepada Alloh dari fitnahmu dan dunia dan dari adhabmu di akherot ( Hadist dari Syeh ibnu hubban dari annas)
pada masa sekarang khusus menikahkannya bagi anakitatentunya setelah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi tentunya.
Rosululloh Saw bersabda :
"Rikhul waladi min riikhi jannati" ( Rowahu Athobroni 'an ibnu 'abas)
Artinya :
Bau harum anak itu dari bau harum surga" ( hadist riwayat thobroni dari abas)
hadis dari baihaki rosululloh Saw bersabda :
"man asbakha murdiyan liabawai asbakha lahu babani maftukhani ilal jannati wa man amsa famistlu dhalika. wa in kaana waakhidan fawakhidan wain dholama wain dholama wain dholama waman asbakaha muskhithon liabawai asbakha lahu babani maftukhani ilannari wain amsta famistlu dhalika wain kaana wakhidan fawakhidan fawakhidan fawakhidan wain dholama wain dholama wain dholama"
artinya "Barang siapa pagi-pagi menyenangkan kedua orang tuanya maka baginya dua pintu terbuka menuju ke surga. Barang siapa sore-sore berbuat demikian, maka baginya seperti itu dan kalau orang tua seorang maka ia memperoleh satu pintu meskipun mereka berbuat anianya meskipun keduanya berbuat anianya meskipun keduanya berbuat anianya. dan barang siapa pagi-pagi membuat marah kepada kedua orang tuanya maka baginya dua pintu yang terbuka ke neraka dan kalau sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu kalau seorang ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganianya dan meskipun keduanya menganianya"
Rosululloh Saw bersabda :
"Inna jannata yujadu riikhuha min masiroti khomsi miaati wala yajidu rikhaha 'aaqun wala qooti'u rokhimi"(Hr. Thobroni dari abu huroiroh)
artinya " Sesungguhnya surga itu didapati baunya dari perjalanan lima ratus tahun, dan orang yang durhaka dan orang yang memutuskan hubungan famili tidak mendapatkan baunya"
Rosululloh Saw bersabda :
"Birul umaka wa abaaka wa ukhtaka wa akhoka tsumma adnaka tsumma adnaka faadnaka" ( Hr. Annasai al hakim)
artinya Berbaktilah kepada ibumu ayahmu, saudara-saudara perempuanmu, Saudara laki-lakimu kemudian orang lebih dekat denganmu lalu orang yang lebih dekat kepadamu"
Apabila kita mempunya anak lebih dari satu maka kita diwajibkan menyamakan dalam pemberian
"showuu baina auladikum fii 'adiyah"
artinya :
" samakanlah diantara anak-anakmu dalam pemberian"
Apabila kedua orang tua sudah meninggal :
Nabi Saw bersabda :
maa 'ala akhadin idha arooda an yatashodaqo bishodaqotin an yaj'alaha liwalidaihi wain kaana muslimaini fayakuunu liwalidaihi ajruha wayakuunu lahu mistla ujuuriha min ghoiri an yanqusho min ujuuriha syaiun" (Rowahu Thobroni 'an 'amr bin syuaib)
artinya :
"Tidakkah mengapa atas seseorang apabila ia bersedekah dengan sedekah agar menjadikannya kedua orang tuanya kalau keduanya orang-orang muslim, maka bagi kedua orang tuanya pahala sedekah dan baginya pahala seperti pahala kedua orang tuanya tanpa kurang sedikitpun" ( Hr dari Thobroni dari 'amr bin syuaib)
mendasarkan hadis tersebut diatas apabila kita bersedekah untuk kedua orang tua kita yang telah meninggal maka dibolehkan dan pahala dari sedekah tersebut diberikan kepada kedua orang tua kita dan kita yang melakukan sedekah tanpa mengurangi sedikitpun.
|
shodaqohan |
Malik bin robiah berkata : Ketika kami disisi Rosululloh Saw. tiba-tiba seorang laki-laki dari bani salam datang menghadap beliau berkata : "Wahai Rosululloh apakah masih tersisa atasku berbakti kepada kedua orang tuaku dimana saya harus berbuat bakti kepada keduanya telah meninggal dunia ? Rosululloh Saw bersabda : "ia, yaitu mendoakannya memohonkan ampun baginya melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman karib keduanya dan melakukan silaturrohmi yang tidak disambung selain keduanya:"
Rosululloh Saw bersabda :
"Inna min abari birri an yasila rojulun ahlu wadhurri yatihi ba;da an yuwallal aba" (Rowahu Muslim 'an ibnu umar)
artinya :
Sesungguhnya sebagian sebaik-baik kebajikan adalah seseorang melakukan silaturrohmi kepada orang yang dikasih sayangi oleh ayahnya setelah ayahnya meninggal dunia" (hdis riwayat Muslim ari ibnu umar)