perumpaan tingkatan dalam Thoriqoh ibarat orang mencari minyak kelapa terdiri dari :
1.Syariah sekumpulan aturan / kaedah-kaedah yang harus dijalanai seorang mu'min dibaratkan sebuah kulit kelapa (Sepet jawa ) seperti namanya sepet sehingga belum bisa dijadikan makanan karena rasanya sepet tadi hanya dapat dibuat keset demikian juga syariah tersebut bila tidak dijalankan hanya akan mejadi isu belaka;
2.Thoriqoh mentaati dan menjalani apa-apa yang telah ditentukan oleh syariah diibaratkan sebuah batok /tempurung kelapa dimana tempurung kelapa kondisinya yang kuat yang fungsinya melindungi buah dan air kelapa dalam hal ini seorang mu'min dalam menjalani syar'i haruslah kuat keyakinannya tidak mudah goyah oleh bajing hama-hama yang menyerang yang ada pada hawa nafsu diri seseorang
3. Hakekat menjalani syar'i secara terus menerus dari kecil hingga manusia masuk keliang lahat sehingga menimbulkan mahabah kepada Alloh dan Rosulnya dalam hal ini dibaratkan buah kelapa dan air kelapa yang banyak kegunaanya yang menghasilkan santan dan minyak kelapa (klentik) walaupun buah kelapa masih muda sangat enak rasanya untuk di tegan. demikian juga seorang mu'min yang telah sampai tataran ini walaupun masih muda sangat bagus budi pekertinya yang memiliki khulul karimah sehingga dapat hidup dimana saja ia berada.apabila sudah Tua masih banyak kegunaanya menghasilkan buah kelapa yang dapat dijadikan santan dan klentik minyak kelapa yang memiliki berbaga faedah kegunaan
4. Makrifatulloh Mengetahui akan diri Alloh yang maha pencipta, maha Pengasih kepada semua mahluknya diibaratkan Minyak Kelapa / klentik seorang mukmin hendaklah mengetahui dirinya sendiri sebelum mengetahui Tuhannya dari mana asalnya untuk apa ia dilahirkan dimuka bumi ini dan akan kemana setelah matinya nanti seorang mu'min yang telah mencapai tataran ini hidupnya tenang setiap hembusan nafasnya dan setiap peredaran daranya adalah dhikrulloh ditandai didalam mimpinya ataupun kasat mata secara Ghoib melihat Matahari berjalan dari arah timur kearah barat
DHIKIR PITU
didalam dhkirnya ada tujuh tingkatan sebagaimana tingkatan langit -tatasurya kita yaitu :
1.Dhikir yang pertama Kalimah "Laaillaha illalloh" 3x dagu kita dijadikan kalam digunakan untuk menulis kalimah "Laaillaha illalloh" diawali dari hati sebelah kiri menuju uluhati berputar kemudian menuju hati sebelah kanan membuat tulisan "laa" HURUF ARAB kemudian kalimah "Illaha" dari ulu hati dihujamkan ke hati sebelah kiri Kemudian Kalimah "Ilalloh" dari ulu hati dihujamkan pada hati sebelah kiri pula hal ini digunakan untuk menutup pintu-pintu syaithon yang mana pintu masuknya dari hati sebelah kiri dhikir ini untuk membuka langit tingkat pertama langit dunia ini
2. Dhikir yang kedua kalimah "Ilaalloh" 12x dari ulu hati di hujamkan ke hati sebelah kiri digunakan untuk menutup pintu syaitan, serta untuk membukan langit kedua;
3. Dhikir yang ketiga Kalimah "Alloh" 12x berada diuluhati secara terus menerus dhikir ini untuk membuka langit tingkat Ketiga;
4. Dhikir yang ke tiga "Allohuu" 12x = Dialah Alloh dari ulu hati dilemparkan ke otak (ubun-ubun) untuk sinkronisasi antara hati dan otak kita serta dhikir ini untuk membuka langit ke empat;
5. Dhikir yang ke lima kalimah "Huwalloh" 12x dari otak ubun-ubun diletakkan ke uluhati sinkronisasi antara otak dan hati serta dhikir ini untuk membuka langit ke lima;
6 dhikir yang ke enam Kalimah "Huu-Huu" 12x = Dia-Dia Tuhan berada di ulu hati secara terus menerus digunakan untuk menata hati agar selalu tenang mengingatNya serta untuk membuka langit ke enam Sidritul muntantawa;
7 Dhikir yang ke Tujuh Kalimah Isim gaib "HEEK-HEEK" 12X = Kita adalah miliknNya
berada diulu hati secara terus menerus; untuk menyatunya antara Mahkluq qolb dan Tuhannya untuk membuka langit ketujuh Sidrotul muntaha Dhikir ketujuh ini bisa dilaksanakan dimanapun berada pada setiap hembusan nafas kita menggunakan dhikir ini .
(Dututurkan dari K.Imam Isfandi guru Thoriqoh Ploso kendal ngawi beliau berguru di Tegalsari Jetis Ponorogo)
1.Syariah sekumpulan aturan / kaedah-kaedah yang harus dijalanai seorang mu'min dibaratkan sebuah kulit kelapa (Sepet jawa ) seperti namanya sepet sehingga belum bisa dijadikan makanan karena rasanya sepet tadi hanya dapat dibuat keset demikian juga syariah tersebut bila tidak dijalankan hanya akan mejadi isu belaka;
2.Thoriqoh mentaati dan menjalani apa-apa yang telah ditentukan oleh syariah diibaratkan sebuah batok /tempurung kelapa dimana tempurung kelapa kondisinya yang kuat yang fungsinya melindungi buah dan air kelapa dalam hal ini seorang mu'min dalam menjalani syar'i haruslah kuat keyakinannya tidak mudah goyah oleh bajing hama-hama yang menyerang yang ada pada hawa nafsu diri seseorang
3. Hakekat menjalani syar'i secara terus menerus dari kecil hingga manusia masuk keliang lahat sehingga menimbulkan mahabah kepada Alloh dan Rosulnya dalam hal ini dibaratkan buah kelapa dan air kelapa yang banyak kegunaanya yang menghasilkan santan dan minyak kelapa (klentik) walaupun buah kelapa masih muda sangat enak rasanya untuk di tegan. demikian juga seorang mu'min yang telah sampai tataran ini walaupun masih muda sangat bagus budi pekertinya yang memiliki khulul karimah sehingga dapat hidup dimana saja ia berada.apabila sudah Tua masih banyak kegunaanya menghasilkan buah kelapa yang dapat dijadikan santan dan klentik minyak kelapa yang memiliki berbaga faedah kegunaan
4. Makrifatulloh Mengetahui akan diri Alloh yang maha pencipta, maha Pengasih kepada semua mahluknya diibaratkan Minyak Kelapa / klentik seorang mukmin hendaklah mengetahui dirinya sendiri sebelum mengetahui Tuhannya dari mana asalnya untuk apa ia dilahirkan dimuka bumi ini dan akan kemana setelah matinya nanti seorang mu'min yang telah mencapai tataran ini hidupnya tenang setiap hembusan nafasnya dan setiap peredaran daranya adalah dhikrulloh ditandai didalam mimpinya ataupun kasat mata secara Ghoib melihat Matahari berjalan dari arah timur kearah barat
DHIKIR PITU
didalam dhkirnya ada tujuh tingkatan sebagaimana tingkatan langit -tatasurya kita yaitu :
1.Dhikir yang pertama Kalimah "Laaillaha illalloh" 3x dagu kita dijadikan kalam digunakan untuk menulis kalimah "Laaillaha illalloh" diawali dari hati sebelah kiri menuju uluhati berputar kemudian menuju hati sebelah kanan membuat tulisan "laa" HURUF ARAB kemudian kalimah "Illaha" dari ulu hati dihujamkan ke hati sebelah kiri Kemudian Kalimah "Ilalloh" dari ulu hati dihujamkan pada hati sebelah kiri pula hal ini digunakan untuk menutup pintu-pintu syaithon yang mana pintu masuknya dari hati sebelah kiri dhikir ini untuk membuka langit tingkat pertama langit dunia ini
2. Dhikir yang kedua kalimah "Ilaalloh" 12x dari ulu hati di hujamkan ke hati sebelah kiri digunakan untuk menutup pintu syaitan, serta untuk membukan langit kedua;
3. Dhikir yang ketiga Kalimah "Alloh" 12x berada diuluhati secara terus menerus dhikir ini untuk membuka langit tingkat Ketiga;
4. Dhikir yang ke tiga "Allohuu" 12x = Dialah Alloh dari ulu hati dilemparkan ke otak (ubun-ubun) untuk sinkronisasi antara hati dan otak kita serta dhikir ini untuk membuka langit ke empat;
5. Dhikir yang ke lima kalimah "Huwalloh" 12x dari otak ubun-ubun diletakkan ke uluhati sinkronisasi antara otak dan hati serta dhikir ini untuk membuka langit ke lima;
6 dhikir yang ke enam Kalimah "Huu-Huu" 12x = Dia-Dia Tuhan berada di ulu hati secara terus menerus digunakan untuk menata hati agar selalu tenang mengingatNya serta untuk membuka langit ke enam Sidritul muntantawa;
7 Dhikir yang ke Tujuh Kalimah Isim gaib "HEEK-HEEK" 12X = Kita adalah miliknNya
berada diulu hati secara terus menerus; untuk menyatunya antara Mahkluq qolb dan Tuhannya untuk membuka langit ketujuh Sidrotul muntaha Dhikir ketujuh ini bisa dilaksanakan dimanapun berada pada setiap hembusan nafas kita menggunakan dhikir ini .
(Dututurkan dari K.Imam Isfandi guru Thoriqoh Ploso kendal ngawi beliau berguru di Tegalsari Jetis Ponorogo)
Berikut vidio beliau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar