Ciri ciri waliyulloh

 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قال الله تعلى

اعض بالله من الشيطان الرجيم

بسم الله الرحمان الرحيم

 

اَ لَاۤ اِنَّ اَوْلِيَآءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ 

“Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”

(QS. Yunus 10: Ayat 62)

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَا نُوْا يَتَّقُوْنَ 

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa.”

(QS. Yunus 10: Ayat 63)

لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰ خِرَةِ ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِـكَلِمٰتِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ 

“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.”

(QS. Yunus 10: Ayat 64)

 

وَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘ اِنَّ الْعِزَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

"Dan janganlah engkau (Muhammad) sedih oleh perkataan mereka. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

(QS. Yunus 10: Ayat 65)

 

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

 

Roja' wal Khouf

SABDA TUHAN DALAM HADIS QUDSI  "AKU MENURUT PRASANGKA HAMBAKU "
Roja' adalah sikap seorang muslim akan mengharpap harap akan karunia Alloh, mengharap harap akan dapat kembali Kepada Alloh sedangkan sikap Khouf adalah akan Takut akan murka Alloh Takut akan tidak diterimanya amal perbuatan takut akan tergelincirnya sorot takut akan kerugian timbangan amal. Khouf dan roja' adalah dua sikap yang harus seimbang pada diri setiap mukmin, ibarat dua sayap yang tidak boleh pincang salah satunya. Khouf yang berlebihan akan menyebabkan seseorang mengalami Al-Ya's (keputusasaan), sehingga ia terputus dari rahmat Allah SWT.
Kita mungkin pernah mendengar seseorang mengatakan, "Sudahlah, Allah tidak akan mungkin mengampuni dosa-dosa saya yang terlampau banyak." Sebaliknya, rasa roja' yang berlebihan juga dapat menyebabkan seseorang tidak sopan terhadap Allah SWT. Orang seperti ini akan mengatakan, "Sudahlah, tidak apa-apa berbuat dosa sebanyak-banyaknya. Allah Maha Luas ampunan-Nya. Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Allah Maha Mengampuni Dosa dan Maha Menerima taubat. Dia tidak akan menyiksa hamba-Nya." Jadi, harus keduanya seimbang. Nah, seorang sufi selalu mengawasi kondisi dirinya sendiri di setiap waktu agar tidak terjadi kepincangan. laduni.id
kita harus selalu istiqomah dalam hal tersebut sabda Tuhan dalam Suroh Alfusilat


PENGHARGAAN

SEJARAH PRESIDEN RI

 SEJARAH REPUBLIN INDONESIA LINK YOTYBE SEJARAH INDONESIA i.                      SUKARNO https://www.youtube.com/watch?v=zfADyxco8xc ii.  ...